Suara.com - Akademisi Rocky Gerung menuai pro dan kontra lewat pernyataannya yang diduga menghina Presiden Joko Widodo, yakni membawa-bawa sebutan "bajingan tolol".
Rocky didesak oleh sejumlah pihak agar lebih sopan kalau mengkritik Jokowi dan berbagai kebijakannya sebagai kepala negara.
Tak disangka, hal ini ternyata sudah pernah dicoba pula oleh Rocky, sebagaimana terlihat di video unggahan akun TikTok @anaksemeata.
Sambil mengenakan peci hitam, akademisi yang kerap mengkritik pemerintah itu mengaku heran dengan tuntutan supaya dirinya meminta maaf buntut diduga menghina kepala negara.
Baca Juga: Rocky Gerung Mendadak Ngaku Teman Anak Jokowi, Gibran Kasih Emoji Kodok: So Sweet...
"Jadi kesalahan saya pada Jokowi apa kepala negara?" kata Rocky, dikutip pada Sabtu (5/8/2023). "(Mereka) ucapin, 'Rocky Gerung, Anda kalau mengkritik yang sopan dong'. Oke."
Rocky lantas mencontohkan kritikannya untuk Jokowi yang dipoles sesopan mungkin. "Jadi, yang dilakukan Pak Presiden itu dungu. Kabinet Anda itu kabinet bajingan," ucap Rocky yang sontak membuat para hadirin tertawa dan bertepuk tangan.
Gemuruh semakin kencang apalagi setelah Rocky blak-blakan meyakini kritikan sopannya tadi tetap akan membuatnya dilaporkan ke polisi.
"Tetap saya akan diperkarakan karena saya memakai kata dungu dan bajingan. Jadi kalau diminta kritik yang sopan, artinya jangan kasih kritik, pujian aja," tegas Rocky.
Bagi Rocky, substansi yang disampaikannya adalah benar. Misalnya saja Rocky yang menilai Jokowi sudah salah langkah karena hendak menjual Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur ke pihak asing.
Baca Juga: Rocky Gerung Akhirnya Minta Maaf, tapi Tetap Nantang: Kalau Huru-hara Berlanjut Berarti Ada Sponsor
"Jokowi buat ketololan karena mau jual IKN ke Kanada. Kan tolol itu namanya, (karena) Kanada itu negeri yang paling anti-deforestasi. Ngapain datang ke situ, udah pasti ditolak. Nyatanya memang ditolak, artinya tolol," ungkap Rocky.
Lalu kini Jokowi disebut-sebut berniat menjual IKN ke Cina. "Itu yang saya bilang Pak Jokowi membuat kebijakan yang tolol sebagai presiden, kan beda nuansanya. Mengapa mesti benci kepada orang yang mengucapkan hal yang jujur?" pungkasnya.