"Produk-produk kredit itu hina kata Nabi, karena utang itu dibawa mati. Orang yang mati syahid sekalipun, mati dalam keadaan termulia, kalau masih utang nggak jadi tuh, jadi tetap akan terbebani utangnya, nggak sempurna mati dalam kebaikannya," jelasnya.
"Karena itu dihindari dan itu perjuangan, soalnya di dunia ini justru mengarahkan dan mem-branding kredit itu keren," sambungnya, seperti misalnya memakai kartu kredit untuk mendapatkan diskon lebih besar atau iklan bunga pinjaman rendah bila memakai pinjol.
"Jadi kita diarahin berutang dan mereka pengin kita sebenarnya bayarnya telat, karena kalau telat akhirnya jadi bunga, karena makanan mereka di sana, di bunga itu," pungkasnya.