Kok Bisa Proyek Sebesar Jembatan Lengkung LRT Salah Desain? Ini Kata Menhub

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 04 Agustus 2023 | 20:50 WIB
Kok Bisa Proyek Sebesar Jembatan Lengkung LRT Salah Desain? Ini Kata Menhub
Jalur LRT Gatot Subroto - Kuningan [Twitter/jokowi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Light Rail Transit (LRT) Jabodebek ditargetkan akan beroperasi pada bulan ini. Namun jelang pengoperasian itu, sejumlah catatan mengenai proyek itu lantas bermunculan.

Salah satunya adalah pernyataan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang menyebutkan Longspan LRT atau jembatan lengkung di ruas Gatot Subroto-Kuningan salah desain.

Padahal sebelumnya proyek LRT ini, termasuk longspan yang melengkung dari ruas jalan Kuningan ke Gatot Subroto, sangat dibanggakan oleh Presiden Joko Widodo.

Pada 2019 lalu, ketika jembatan longspan tersebut sudah tersambung, melalui akun instagramnya, presiden mengungkapkan kebanggannya pada proyek ini.

“Sudah melayang di atas flyover, melengkung pula di ketinggian. Begitulah rumitnya pekerjaan jembatan bentang panjang untuk LRT Jabodebek yang melayang di atas flyover Kuningan, Jakarta Selatan ini,” kata Jokowi seperti dikutip dari akun Instagramnya, Kamis (14/11/2019).

Tak hanya itu, presiden juga mengapresiasi seluruh insinyur dan kontraktor yang dinilai berhasil merancang dan membangun jembatan LRT itu.

Namun kini, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan ‘borok’ dari proyek tersebut.

Tiko, begitu sapaan akrabnya, menyebut konstruksi longspan yang membentang dari jalan Gatot Subroto menuju jalan Kuningan, salah desain.

"Itu salah desain karena dulu Adhi sudah bangun jembatannya, dia nggak ngetes sudut kemiringan keretanya. Jadi sekarang kalau belok harus pelan sekali, karena harusnya lebih lebar tikungannya," kata Tiko dalam sebuah acara bincang-bincang pada Selasa (1/8/2023.

Baca Juga: Pantas Kesal Setengah Mati, Rocky Gerung Merasa Dibohongi Jokowi dan Kroco? 'Mereka Gak Lapor Saya...'

Menurutnya, jika sudut tingnyannya lebih lebar, maka LRT bisa berjalan sambil belok tanpa harus mengurangi kecepatannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI