Suara.com - Budayawan Sujiwo Tejo sempat mendebat akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung di sebuah acara televisi. Keduanya saling tak melempar pendapat perihal kaya dan miskin dalam pola pikir kritis.
Mulanya Sujiwo Tejo menyebutkan bahwa dirinya sempat main ke rumah Hatta di mana huniannya menunjukkan keluarga yang kaya. Begitu pun dengan rumah milik orangtua Soekarno.
"Saya pernah ke Bukittinggi ke rumahnya Hatta, ternyata Hatta itu kaya banget Pak Hatta, dan ada dokar kalau sekarang Mercy, terus ke Blitar ke orangtuanya Soekarno yang jadi museum tuh gede kaya," kata Sujiwo Tedjo seperti yang dikutip dari kanal YouTube Kutipanrockygerung, Jumat (4/8/2023).
"Artinya ternyata orang kalau mau kritis harus kaya, ini tragedi lo, bisa enggak orang miskin jadi kayak Rocky," imbuhnya.
Baca Juga: Sujiwo Tejo Ogah Dengar Dakwahnya, Ini Profil Habib Ja'far: Keturunan Nabi Muhammad Generasi ke-38
Mendengar penyataan tersebut, Rocky menyebutkan bahwa orang miskin bisa saja menjadi kritis. Menurut Rocky, orang menghormati Bung Hatta bukan karena kaya namun karena pemikirannya.
"Enggak tadi kan bung Rocky bilang akal sehat akal sehat, gimana mau berakal sehat kalau ekonomi pas-pasan," ungkap Sujiwo Tejo.
Menjawab Sujiwo Tejo, Rocky Gerung berbalik menyalahkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Ya itu urusan Jokowi, kenapa stunting banyak, kenapa misalnya hak emak-emak untuk melahirkan bayi yang sehat supaya potensi otaknya berkembang dihalangi infrastruktut yang mengambil hak bayi itu," kata Rocky Gerung.
"Dari hak terhadap susu pindah terhadap menjadi aspal jalan tol, kan itu intinya," tandasnya.
Baca Juga: Kata 'Bajingan Tolol' Sampai Keluar, Seberapa Problematik Proyek IKN Jokowi Menurut Rocky Gerung?