Saat remaja, Habib Ja'far bahkan tidak mengalami masa berpacaran dan menikmati malam minggu bersama kekasih. Hari libur itu ia pakai untuk menonton serial kartun Dragon Ball. Ia juga mengaku sempat bingung dengan pria yang mengapel wanita.
Sementara untuk musik, ia mengaku tumbuh bersama lagu-lagu Emha Ainun Nadjib, Iwan Fals, hingga Bob Marley. Habib Ja'far juga bercerita dirinya menyukai film tentang kebebasan berjudul The Shawshank Redemption yang dirilis pada 1994.
Setelah mengenyam pendidikan sampai sekolah menengah, ia melanjutkannya ke Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Habib Ja'far pun lulus dengan gelar Sarjana Filsafat Islam. Lalu, ia mengambil program S2.
Studi magister yang ia ambil adalah jurusan Tafsir Qu’ran di kampus sama. Selain itu, Habib Ja'far juga tercatat menjabat sebagai Direktur Akademi Kebudayaan Islam Jakarta dan Aktivis di Gerakan Islam Cinta. Ia bahkan turut berkarier sebagai seorang penulis.
Diketahui karya-karya Habib Jafar adalah Islam Mahzab Fadlullah, Anakku Dibunuh Israel hingga Tuhan Ada di Hatimu. Sementara cara berdakwahnya terbilang unik karena memanfaatkan teknologi. Misalnya saja, dengan membuat kanal Youtube.
Melalui kanal bernama 'Jeda Nulis', Habib Ja'far membagikan konten dakwah yang tidak kaku dan kekinian. Tujuannya untuk menarik anak-anak muda agar mau memperdalam ilmu agama Islam. Ia bahkan berkolaborasi dengan sejumlah tokoh publik lain.
Habib Ja'far sendiri memiliki karakter tersendiri dalam menyampaikan nilai-nilai Islam kepada anak muda. Ia juga aktif membuat konten video singkat di Instagram. Pembahasannya umum, namun dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Baca Juga: Tahu Masa Kecil Habib Ja'far, Sujiwo Tejo Jadi Ogah Dengar Ceramahnya Lagi