Suara.com - Pemprov DKI kembali menggelar kegiatan penawaran proyek-proyek pembangunan di Jakarta bernama Jakarta Investment Forum (JIF).
Tahun lalu juga diadakan acara serupa meski sampai saat ini belum ada kesepakatan antara investor dengan pihak Pemprov DKI.
Pada JIF tahun 2022 saat era kepemimpinan eks Gubernur DKI Anies Baswedan, Pemprov DKI menawarkan 15 proyek dengan nilai Rp 280 triliun kepada investor.
Head of Jakarta Investment Center Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta Tona Hutaruk menyebut pada JIF tahun lalu, kesepakatan dengan investor belum tercapai dan baru sekadar negosiasi hingga sekarang.
"Kalau patokannya dari tahun lalu sampai tahun ini, yang closure keliatannya memang belum ada, tapi yang berproses terus negosiasi dengan para teman-teman kita di BUMD ini sudah cukup banyak," ujar Tona kepada wartawan, Rabu (8/3/2023).
15 proyek yang ditawarkan tersebut di antaranya adalah ITF Sunter, LRT Jakarta Fase 2A, LRT Jakarta Fase 3A, MRT Jakarta Fase 3, MRT Jakarta Fase 4, South Jakarta Mix-Used Development, bus listrik TransJakarta, stasiun pengisian baterai, eco resort dan eco theme park Pulau Seribu, wisata medis bagi lansia, landmark Jakarta, sentra primer Tanah Abang, PLTS Atap, instalasi limbah berbahaya dan beracun (B3), hingga JIEP Masterplan Inc. Plot 4 Project.
Selama penawaran, Tona menyebut para investor kerap menyatakan minatnya. Namun, sebelum mencapai kesepakatan, perlu ada proses lelang, negosiasi, dan hingga pembangunan yang panjang.
"Saya harus akui saja, proses sampe terjadinya beneran closure itu panjang, tapi kan promosi-promosi seperti ini tetap harus dilakukan. Setidaknya pemerintah coba jemput bola. Kita yang datang, kita yang approach," pungkasnya.
Tawarkan 21 Proyek
Baca Juga: NasDem Blak-blakan Survei Anies Lemah di Jatim dan Jateng, Effendy Choirie: Perlu Bacawapres dari NU
Sementara, pada JIF tahun ini, Pemprov DKI menawarkan 21 proyek pembangunan dengan nilai investasi mencapai Rp300 triliun.