Suara.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengklaim belum terpikirkan mau mencalonkan diri menjadi gubernur kembali pada Pilkada 2024 atau tidak. Hal yang sama juga berlaku untuk peluang menjadi cawapres di Pilpres mendatang.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menilai hal itu bisa dipikirkan nanti. Apalagi saat ini, menurut Kang Emil, belum terlihat arah ke sana.
"Nanti saja itu. Hilalnya belum kelihatan," kata Emil di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2023).
Emil berujar dirinya ingin menghabiskan waktu untuk lawatan selepas tidak menjabat gubernur pada 5 September 2023.
Baca Juga: Ditandatangani Akbar Tandjung, Dewan Kehormatan Partai Golkar Tegaskan Setop Wacana Munaslub
"Saya mau jalan-jalan keliling dunia," kata Emil.
Tidak Ngotot Airlangga
Sebelumnya Partai Golkar terbuka menyodorkan figur lain di luar Ketua Umum Airlangga Hartarto senagai kandidat calon wakil presiden. Keterbukaan mendorong sosok lain ini menyusul pembentukan tim teknis kerja sama antara Golkar dengaj PDI Perjuangan.
Perwakilan tim teknis dari pihak Golkar, yakni Wakil Ketua Umum Melchias Markus Mekeng menegaskan perihal amanat Musyawarah Nasional (Munas) yang bukan menitiberarkan terhadap pencalonan Airlangga, melainkan wewenang pengambilan keputusan ada di tangan Airlangga selaku Ketua Umum Partai Golkar.
"Amanat Munas bukan itu, amanat Munas itu memberikan kewenangan Airlangga untuk menentukan capres atau cawapresnya. Bahwa kader-kader ada yang menginginkan dia ya wajar lah tetapi kan kita harus melihat kondisi lapangan," kata Mekeng kepada wartawa, Jumat (28/7/2023).
Baca Juga: Usai Bertemu Prabowo, PSI soal Dukungan Capres: Kompas Kami Hari Ini Adalah Pak Jokowi
Diakui Mekeng, Golkar kini melihat fakta di lapangan mana yang berpotensi membawa kemenangan.
"Dan kita akan cari kesepakatan yang penting kalau disodorkan kita bisa menang, kita nyodorin kalau nggak menang juga percuma. Kita harus hitung-hitungan kalau sodori ini gimana, ini gimana, ini gimana," kata Mekeng.
Karena itu Mekeng menegaskan agar Golkar untuk menyodorkan nama lain di luar Airlangga. Kekinian yang mencolok dan potensial disodorkan menjadi cawapres adalah Wakil Ketua Umum Golkar yang kini menjabat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK).
Mekeng mengakui potensi RK dicalonkan lantaran memiliki hasil elektabilitas yang cukup baik di survei cawapres.
"Kita kan masih punya kader yang lain. RK itu di survei capres nomor 4 loh, di survei cawapres kadang-kadang nomor 1, kadang-kadang nomor 2. Itu kan kader Golkar, dia salah satu Waketum," kata Mekeng.
"(RK) Salah satu potensial yang bisa kita ajukan. Iya (cawapres)," sambung Mekeng.
Sementara itu, apakah RK menjadi salah satu nama dan ikut disodorkan dalam pertemuan antara Airlangga dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani pada pertemuan Kamis (27/7), Mekeng menegaskan tidak.
"Nggak, nggak, itu belum, nanti tim teknis yang akan itu," kata Mekeng.