Suara.com - Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat mengklaim, pihaknya bakal memasang kamera pengawas atau CCTV, di jembatan penyebrangan orang (JPO) Sahabat, Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat. Hal itu buntut maraknya pencurian plat besi di JPO tersebut.
Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat, Darwin Ali mengatakan, selain pemasangan CCTV, pihaknya juga bakal melakukan pemasangan pelat besi JPO secara permanen dengan cara di las.
"Ke depannya akan kita las, agar lebih aman dari pencurian. Juga pemasangan CCTV," ujar Darwin, saat dikonfirmasi, Kamis (3/8/2023).
Meski demikian, Darwin mengaku belum mengetahui pasti kapan pemasangan CCTV itu dan pemasangan plat besi secara permanen. Hal itu karena perbaikan bakal dilakukan oleh Dinas Bina Marga.
Baca Juga: Viral Pria Misterius Buang Hajat di JPO Semanggi, Diduga ODGJ
"Belum tau, itu progran Dinas. Kita penanganan sementara," katanya.
Hilangnya pelat besi di JPO ini terjadi pada Senin (31/7) malam. Warga mengetahui pelat besi tersebut raib pada keesokan paginya.
Warga sekitar lokasi, Haikal mengatakan, hilangnya pelat besi itu bermula ketika seorang ibu-ibu hendak menyebrang JPO. Namun saat di atas JPO, ia melihat tidak adanya pelat besi yang menjadi pijakan di JPO tersebut.
"Saya juga tahu dari ibu-ibu awalnya dia mau nyebrang jam 10-an. 'Bang, bang (besi) JPO ilang' saya lihat, bah iya hilang. Ada dua (yang hilang) di ujung,” katanya di lokasi, Kamis.
Melihat hal itu, Haikal kemudian melaporkannya ke Ketua RT setempat. Setelahnya Ketua RT tersebut membuat laporan, dan petugas memasang garis kuning tanda warga tidak bisa melintas.
Baca Juga: Viral Pria Kepergok Berak di JPO Semanggi, TransJakarta: Sudah Dibersihkan Petugas
Haikal yang mengetahui pelat besi JPO hilang langsung melapor ke wakil RT. Ketua RT langsung mendatangi lokasi untuk melapor ke petugas.
Saat ini petugas Bina Marga telah mengganti pelat tersebut dengan pelat besi sementara untuk nantinya diperbaiki secara permanen.
Hilangnya pelat besi ini ternyata bukan kali pertama, melainkan sudah kerap terjadi. Akibatnya, warga terpaksa menyebrang melalui jalan besar penghubung Jakarta-Tangerang itu.
"Yang kasihan anak sekolah pada mau nyebrang gak bisa, ibu-ibu, bapak-bapak. Dari pada jatuh, mending jatuh doang kalo ada mobil, akhirnya nyebrang lewat jalan biasa," ujarnya.