Kuasa Hukum Sultan Minta Bali Tower Bikin Surat Permohonan Maaf, Bukan Utus Orang Kasih Uang Rp 2 M Agar Korban Bungkam

Kamis, 03 Agustus 2023 | 00:00 WIB
Kuasa Hukum Sultan Minta Bali Tower Bikin Surat Permohonan Maaf, Bukan Utus Orang Kasih Uang Rp 2 M Agar Korban Bungkam
Keluarga Sultan Rifat Alfatih, seorang mahasiswa korban terjerat kabel fiber optik di Jalan Antasari, Jakarta Selatan, menyambangi Polda Metro Jaya. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kuasa hukum keluarga Sultan Rifat Alfatih, korban terjerat kabel fiber optik di Jakarta Selatan mengatakan kedatangan mereka ke Polda Metro Jaya guna melakukan konsultasi hukum.

Konsultasi ini dilakukan untuk melakukan laporan terkait kelalaian yang diduga dilakukan oleh PT Bali Towerindo Sentra Tbk atau Bali Tower lantaran kabel fiber optik miliknya bisa menjuntai ke pinggir jalan sehingga menyebabkan Sultan mengalami luka berat.

“Tujuannya tentu untuk membuat laporan polisi. Ada dugaan kelalain dalam hal ini, sehingga menyebabkan luka berat,” kata kuasa hukum, Tegar saat di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/8/2023).

Konsultasi yang dilakukan lanjut Tegar, agar pihaknya bisa melihat kasus ini secara utuh dan terang benderang.

Baca Juga: Tak Bisa Bicara 7 Bulan hingga Laporan Ditolak Polisi, Ini Kronologi Leher Sultan yang Terjerat Kabel Optik

“Sehingga kasus ini bisa mendapat titik terang. Ujung dari semua ini, adalah kita menuntut pertanggungjawaban dari Bali Tower,” jelasnya.

Tegar menyampaikan, sebelumnya pihak Bali Tower sempat ingin memberikan biaya kompensasi pengobatan senilai Rp 2 miliar, namun uang itu ditolak.

Penolakan itu dilakukan oleh pihak keluarga lantaran menganggap pihak Bali Tower menghina rasa kemanusiaan.

“Saya mau bilang begini kenapa itu ditolak oleh korban, karena itu sangat menyakitkan. Sangat menghina rasa kemanusiaan kita semua,” kata Tegar.

“Saya mau bilang sama pengacara-pengacara itu ya, anda datang ke sini saya jerat leher anda pake kabel sampai putus tenggorokan anda, sampai gak bisa bicara, minum, gak bisa napas. Baru saya datang, saya tempeleng anda dengan uang Rp2 miliar, mau enggak,” imbuhnya.

Baca Juga: Mahasiswa Jadi Korban Kabel Fiber Optik yang Menjuntai, PSI Desak Heru Budi Tagih Tanggung Jawab Perusahaan

Tegar menyebut yang saat ini diinkan keluarga Sultan adalah permohonan maaf secara terbuka dari pihak Bali Tower.

“Dia minta maaf secara terbuka supaya tidak ada Sultan-sultan yang lain, karena pengendara sepeda motor di Jakarta banyak, maka akan terjadi lagi terjadi lagi,” ucapnya.

Jika permintaan maaf telah disampaikan barulah, lanjut Tegar, pihak Bali Tower dan keluarga duduk bersama mendiskusikan soal pengobatan.

“Kalau kita bicara soal biaya pengobatan kompensasi dan lain sebagainya itu oke tapi datang dengan cara baik-baik, bereskan dulu masalah yang paling prinsip,” ungkapnya.

Jangan sampai, kata Tegar, pihak Bali Tower memberikan uang pengobatan seakan membungkam pihak keluarga agar tidak berbicara soal fakta yang terjadi sebenarnya.

“Lu minta maaf kalau salah, jangan kemudian kirim orang mencoba membungkam korban dengan sejumlah uang gitu lo, itu kan bukan cara-cara bertanggung jawab, tapi cara-cara untuk bikin orang diam supaya nilai sahamnya tidak runtuh di bursa efek,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI