5 Momen Pembakaran Al Quran Sepanjang 2023: Semua Terjadi di Eropa

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 02 Agustus 2023 | 18:35 WIB
5 Momen Pembakaran Al Quran Sepanjang 2023: Semua Terjadi di Eropa
Ilustrasi Al Quran. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi protes terhadap Islam kembali dilakukan dua warga Swedia yang merupakan keturunan Arab. Dua pelaku ini bernama Salwan Momika dan Salwan Najem yang melakukan pembakaran Al Quran di depan gedung parlemen di Stockholm, Swedia pada Senin (31/7/2023).

Kedua pria ini melakukan aksi protes dengan menginjak kitab suci Al Quran dan membakar setiap halamannya. Tindakan itu diduga dilakukan sebagai protes terhadap aksi para pendukung pemimpin politik Irak, Moqtada Sadr.

Diketahui Sadr secara sengaja menyerbu dan membakar kedutaan Swedia di Baghdad, Irak. Peristiwa itu terjadi usai adanya aksi protes terhadap Islam dan pelecehan terhadap Al Quran yang dilakukan oleh aktivis politik lain pada Jumat (30/6/2023).

Tak terima atas serangan dari pendukung Sadr, kedua pria keturunan Arab lantas membalas dengan nekat membakar Quran. Mereka bahkan berteriak ingin menghilangkan Quran dari muka bumi.

Aksi protes tersebut semakin dikecam oleh berbagai umat Muslim di dunia. Apalagi sepanjang tahun 2023, tercatat setidaknya ada 5 aksi pembakaran Al Quran yang menghebohkan dunia.

Lalu, bagaimana kejadian pembakaran Al Quran tersebut? Simak inilah selengkapnya.

Aksi aktivis Rasmus bakar Quran

Politisi sayap kiri Eropa, Rasmus Paludan menjadi salah satu orang yang memicu adanya pembakaran Al Quran di berbagai belahan di Eropa.

Rasmus membakar Al Quran di depan sebuah masjid di daerah Noerrebro, Kopenhagen, Denmark pada Jumat (27/1/2023) lalu. Aksinya itu langsung memicu kemarahan banyak pihak.

Baca Juga: Pamerkan Makanan Tak Lazim, Ini Fakta Disgusting Food Museum di Swedia

Negara Swedia sendiri tidak memiliki undang-undang yang melarang aksi pembakaran kitab suci. Namun kejadian itu membuat Swedia dikecam negara-negara lain karena tidak tegas menindak aksi pembakaran kitab suci umat Islam tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI