PLN Group Tandatangani Nota Kesepahaman dengan 6 Startup Pilihan untuk Kembangkan Bisnis di Luar Kelistrikan

Rabu, 02 Agustus 2023 | 17:50 WIB
PLN Group Tandatangani Nota Kesepahaman dengan 6 Startup Pilihan untuk Kembangkan Bisnis di Luar Kelistrikan
Fasilitas waste station yang dikelola startup bernama rekosistem di Kawasan Blok M, Jakarta Selatan. (Dok: PLN)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jajaki potensi bisnis di luar kelistrikan (Beyond kWh), PLN Grup menandatangani nota kesepahaman /Memorandum of Understanding (MoU) dengan 6 startup Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai langkah progresif perseroan untuk menciptakan ekosistem bisnis yang berkesinambungan lewat Program Connext Powered by PLN.

Penandatanganan dilakukan oleh jajaran manajemen PLN, Direksi Subholding dan Anak Usaha PLN, dengan Founder atau Co-founder startup terpilih di PLN Kantor Pusat, Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN senantiasa membuka diri untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pengembangan bisnis.

“Melalui program Connext, kami menyampaikan dukungan penuh kepada startup terpilih yang akan belajar dan bergabung dengan ekosistem PLN. Ini merupakan bentuk kolaborasi PLN dengan startup yang bertujuan mengubah tantangan global terkait disrupsi teknologi menjadi peluang,” ucap Darmawan.

Baca Juga: PLN Salurkan Bantuan 988 Sambungan Listrik Gratis dari Pemerintah di Jember

Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo menjelaskan bahwa melalui entitas usahanya, yaitu PT PLN Icon Plus, PT Haleyora Power dan PT Energy Management Indonesia (EMI) akan terus mendorong utilisasi aset secara maksimal hingga di luar kelistrikan.

“Kami bersama enam startup pilihan akan memaksimalkan aset untuk pengembangan teknologi digital, internet, hingga cold chain management,” ucap Hartanto.

Ia mengatakan, PLN Icon Plus akan berkolaborasi dengan Fresh Factory dari industri cold chain, Nodeflux dari industri computer vision, Amoda dari industri commercial space management, dan Kanggo dari industri home services.

Kemudian EMI berkolaborasi dengan eekosistem dari industri waste to energy untuk pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Selanjutnya, PT Haleyora Power berkolaborasi dengan Imajin dari industri manufaktur on demand.

”Kolaborasi ini sebagai bentuk adaptasi perusahaan terhadap kemajuan teknologi dan perubahan perilaku masyarakat saat ini yang serba digital dan ringkas. Tak ketinggalan, semua proses bisnis yang dilakukan PLN juga mengusung keberlanjutan di bidang lingkungan dan sosial dengan keterlibatan aktif masyarakat," tutup Hartanto.

Baca Juga: Digitalisasi Proses Bisnis dan Independensi Pengadaan, Dukung Keandalan Pasokan Batu Bara di PLN Group

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI