Suara.com - Untuk melengserkan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Idrus Marham dan sebagian kader partai berlambang Pohon Beringin yang mendukungnya ingin membentuk Tim Pemrakarsa Kebangkitan Partai Golkar.
Idrus menyebut, Tim Pemrakarsa ini muncul karena kesadaran kolektif para mantan kader Golkar yang tidak masuk struktur kepengurusan di bawah kepemimpinan Airlangga.
"Tim pemrakarsa adalah adanya kesadaran secara kolektif yang muncul dari sebagian keluarga Partai Golkar, utamanya para pemimpinnya bahwa kepemimpinan hari ini tidak produktif," tutur Idrus dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/8/2023).
Idrus sendiri merupakan Sekjen Golkar era Setya Novanto. Ia terjerat kasus korupsi proyek PLTU Riau-1 dan harus menjalani hukuman selama dua tahun di penjara sejak 2020.
Dalam kesempatan tersebut, Idrus mendesak Airlangga untuk segera melepas jabatannya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Menanggapi desakan Idrus tersebut, pengurus Golkar daerah tingkat provinsi mengajak para Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I untuk tidak takut pada seruan Idrus. Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar menyebut, ia tak akan terpengaruh atas seruan Idrus.
Bupati Tangerang itu pun minta agar Idrus berhenti menyerukan wacana munaslub dan fokus memenangkan partai Golkar di Pemilu 2024.
"Sudahlah hentikan wacana itu, tidak ada munaslub. Sekarang lebih baik fokus dukung Airlangga memenangkan pemilu," ujarnya, melalui pesan tertulis, Jumat (28/7/2023).
Pada kesempatan itu, ia juga memastikan pihaknya akan tegak lurus terhadap kepemimpinan Airlangga.
"DPD Partai Golkar DKI Jakarta masih solid mendukung Airlangga Hartarto untuk memenangkan pilpres, pileg dan pilkada 2024," ucapnya.