Ungkap Ciri Kekerasan Terencana
Tak hanya itu, Natalia pun menerangkan bagaimana kekerasan bisa bersifat impulsif atau terencana. Menurutnya, kekerasan terencana menunjukkan emosi pelaku terkontrol secara baik hingga dilakukan dengan cara menyusun aspek yang spesifik.
"Kalau yang premeditated (terencana), biasanya proaktif dan terencana secara sistematik, terkontrol dengan baik. Perbedaannya (juga) saat orang tersebut menyusun secara spesifik," ungkap Natalia.
Aktif Praktek di RSCM
Natalia merupakan ahli psikiatri forensik yang aktif membuka praktek di RSCM. Ia diketahui menyelesaikan seluruh jenjang pendidikannya di Universitas Indonesia (UI) dari tahun 1997-2011. Ia juga kerap mengikuti banyak pelatihan tentang kejiwaan.
Selain itu, Natalia bahkan dipercaya menjadi Kepala Divisi Psikiatri Forensik di Departemen/KSM Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran (FK) UI-RSCM. Lalu, ia pun turut mengisi jabatan Ketua Prodi Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa FK UI.
Sebut Pola Asuh Berpengaruh pada Kekerasan
Natalia menjelaskan jika kekerasan dapat dipengaruhi oleh faktor pola asuh dari lingkungan keluarga. Selain itu, bisa juga dengan belajar dari tokoh-tokoh berpengaruh lainnya.
Aksi ini pun kerap datang dari tingkat kedewasaan dan IQ yang rendah.
Baca Juga: 7 Pengakuan Menjengkelkan Mario Dandy: Freekick Kepala David, Hakim sampai Gregetan
Kontributor : Xandra Junia Indriasti