Pilihan ketiga, yaitu berkaitan dengan membentuk poros koalisi haru, Djayadi melihat PKB bisa berkoalisi dengan Partai Golkar. Kendati peluang menang kecil, tetapi pada putaran kedua koalisi ini dipandang bisa jadi rebutan.
"Bikin koalisi aja sendiri misalnya sama Golkar, bener nggak? Misalnya sama Golkar, dugaan kita Gus Jazil sama Mas Saiful kalau tiga-tiganya maju, ada dua putaran kan, maka koalisi ini akan punya peran lebih besar dengan bernegosiasi untuk putaran kedua. Siapa pun pemenang di putaran pertama akan perlu NU akan perlu PKB akan perlu Jawa Timur dan Jawa Tengah. betul, betul?" tutur Djayadi.
Saling Melengkapi
Wasekjen PKB Syaiful Huda mengatakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibangun PKB dan Partai Gerindra merupkan koalisi yang terbaik yang ada untuk menghadapi Pilpres 2024.
Hida menunjukkan indikasi apa saja yang kemudian membuat dirinya menilai koalisi PKB-Gerindra menjadi yang terbaik.
Salah satunya ada kondisi PKB dan Gerindra yangsama-sama butuh untuk memenuhi 20 persen presidential threshold. Tetapi ditegaskan Huda, kebutuhannya itu realistis dan objektif.
"Hitungannya seperti apa? Yang pertama, PKB adalah partai politik yang memenangkan Pemilu 2019 di Jawa Timur dan pemenang kedua di Jawa Tengah, saat yang sama Gerindra pemenang di Jawa Barat dan Banten. Jadi dua-duanya saling melengkapi," kata Huda di kantor DPP PKB dalam serial talk show bertajuk "Gus Imin Pilih Siapa?", Selasa (1/8/2023).
Berdasarkan fakta tersebut, diakui Huda dirinha protes keras apabila ada beberapa pengamat uang menyatakan kalau PKB keluar dari KKIR, Gerindra gampang mencari penggantinya lantaran banyak partai yang antre untuk bergabung ke Prabowo Subianto.
"Bukan di situ konteksnya, levelnya tidak di situ. Mungkin semua partai bisa bergabung ke Pak Prabowo, tapi tidak menggenapi, tidak menjadi pelengkap kebutuhan dari Gerindra sendiri," kata Huda.
Baca Juga: Jika Gugatan Batas Usia Dikabulkan MK, PKS Wanti-wanti Jokowi Soal Kans Gibran Maju Pilpres 2024
Sebagai contoh, bila Partai Golkar dan PAN gabung ke Gerindra, menurut Huda halnitubtidak akan berefek pada pemenangan Pilpres 2024. Adapun PAN dan Gerindra pada 2014 sudah pernah bersama Gerindra, berbeda dengan PKB yang baru pada saat ini.