Suara.com - Viral video tangisan hiseris iInanet Loho ibunda RRS, remaja 15 tahun yang dianiaya oleh AT (25), anak ketua DPRD Ambon. Kepergian mendadak RRS tentu meninggalkan duka mendalam untuk keluarga, terutama sang ibu.
Pada video yang beredar, ibu RRS tampak menangis meraung menyesali kepergian putranya yang sebentar lagi lulus sekolah.
"Ya Allah, beta orang susah!" jerit Inanet Loho yang menangis sambil terpuruk di lantai.
"Beta seng (tidak) ikhlas dunia akhirat. Beta seng ikhlas ose (kamu) pukul Beta punya anak," tuturnya.
Baca Juga: Anaknya Aniaya Remaja sampai Tewas, Harta Ketua DPRD Ambon di LHKPN Minus Rp11 Juta
Inanet yang merupakan orang kelas ekonomi menengah kebawah berjuang mati-matian menyekolahkan anaknya. Dia ingin sang anak yang kini kelas 12 MA-Alfatah bisa menyelesaikan sekolahnya.
Sayang, RRS malah dianiaya oleh AT di tahun akhir sekolahnya.
"Ya Allah, Beta orang susah. Besarkan anak supaya menyelesaikan sekolah," jerit Inanet lagi.
Inanet juga menyayangkan aksi AT yang sekonyong-konyong memukul putranya hanya karena ingin dihormati.
"Ose tuntut hormat apa? Barang ose siapa?" teriaknya lagi.
"Pulang adek, pulang!" rintih Inanet.
Kronologi Penganiayaan
Penganiayaan AT terhadap RRS terjadi di Kawasan Talake, tepatnya asrama polisi Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Minggu (30/7/2023) sekitar pukul 21.00 WIT.
Korban kala itu tengah berboncengan temannya MFS (16) ke rumah saudaranya di kawasan tersebut untuk mengembalikan jaket. Ketika memasuki Gapura Lorong Masjid Talake, keduanya bertemu AT.
Mereka hampir bersenggolan dan membuat pelaku marah hingga mengikuti korban dari belakang. Hingga sampai di dekat rumah saudaranya, AT melakukan pemukulan pada RRS hingga meninggal dunia.
Saat melakukan pemukulan, pelaku memberi peringatan pada korban untuk menegur saat masuk komplek dan berkendara yang pelan.
Mendapat bogem mentah dari AT beberapa kali, korban langsung pingsan di tempat. Namun AT auto pergi mengetahui RRS tak sadarkan diri meski sudah diteriaki warga setempat.
MFS dan saudara korban beserta warga setempat lantas mengangkat korban masuk ke dalam rumah. Mereka berusaha menyadarkan korban namun tetap tak sadarkan diri.
Saat dibawa ke rumah sakit, nyawa korban sudah tak tertolong. Akibat kejadian tersebut polisi kini telah menetapkan AT sebegai tersangka.