5 Fakta Siswa SMA di Banjarmasin Tikam Teman: Diduga Sakit Hati karena Sering Dibully

Selasa, 01 Agustus 2023 | 20:10 WIB
5 Fakta Siswa SMA di Banjarmasin Tikam Teman: Diduga Sakit Hati karena Sering Dibully
Tangkap layar aksi siswa tikam teman di kelas (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pelajar SMA berinisial ARR (15) harus berurusan dengan hukum usai melakukan penusukan terhadap temannya sendiri, MRN (15).

ARR yang berbekal sebilah belati mendatangi MRN di sekolah lantaran dibuat sakit hati. Adapun dalam pertemuan tersebut, ARR menancapkan belati tajam ke tubuh MRN hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Lantas, perbuatan menyakitkan apa yang dilakukan MRN hingga membuat ARR mencoba melukainya?

Kronologi siswa Banjarmasin tikam teman

Baca Juga: Viral Aksi Pelajar SMA Banjarmasin Tikam Teman di Kelas, Diduga Sakit Hati Sering Dibully

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin Kompol Thomas Afrian melaporkan ARR membawa sebilah pisau belati ke sekolah pada Senin (31/7/2023).

ARR dan korban kala itu tengah mengikuti jam pelajaran di kelas pada 07:15 Wita. Thomas mengungkap ARR tiba-tiba mendekati korban dan penghunuskan senjata tajam itu. ARR akhirnya menikam korban hingga bersimbah darah.

Korban luka parah hingga harus dievakuasi ke RS

Tusukan dari belati ARR tersebut menancap dalam ke tubuh MRN.  MRN akhirnya terluka parah dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.

MRN kini tengah berada di dalam pantauan medis dan sedang menjalani masa pemulihan.

Baca Juga: Viral! Oknum Guru Duet Jahat dengan Murid Jadi Pelaku Bullying, Korban Sampai Dirawat Intensif

Identitas pelaku dan korban: Teman beda kelas

ARR dan MRN merupakan teman satu sekolah namun berbeda kelas di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Banjarmasin. ARR merupakan warga Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Thomas Afrian mengungkap MRN ditusuk di kelasnya sendiri yakni Kelas XB sedangkan pelaku adalah siswa kelas XK.

Polisi dalami motif bullying

Polisi menduga bahwa ARR sakit hati gegara sering menerima perundungan alias dibully oleh MRN.

Sontak, ARR yang tak mampu menahan emosinya akhirnya membalas dendamnya tersebut dengan jalan kekerasan.

Polisi juga berkoordinasi kepada pihak sekolah terutama kepada guru untuk lebih mendalami komunikasi kepada siswa, sehingga apabila ada gesekan kecil antar siswa segera bisa diatasi.

Polisi menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Prov Kalsel untuk membantu mengkaji motif balik penikaman sekaligus menangani ARR yang berpotensi menyandang status Anak Berhadapan Hukum (ABH).

Keluarga korban bantah ada bullying, tak mau berdamai

Kuasa hukum keluarga korban, Kurniawan menegaskan tak pernah ada perundungan yang dilontarkan oleh MRN ke ARR.

MRN tak pernah melakukan perundungan, sebagaimana yang didalami oleh Kurniawan melalui percakapan WhatsApp.

Kurniawan menegaskan bahwa keluarga korban hingga kini menolak untuk berdamai dengan pelaku. Ayah korban Faisal Aqli mengambil jalur hukum dan melaporkan ARR ke polisi.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI