Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Habiburokhman mengungkapkan bakal ada partai politik besar yang segera bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal capres di Pilpres 2024.
Partai besar yang dimaksud saat ini cenderung mengarah ke dua partai, yakni Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN). Hal itu sebagaimana indikasi yang disampaikan oleh Habiburokhman.
"Ada ya, bagus pokoknya ada partai-partai besar ya yang infonya, yang saya dengar akan segera bergabung dengan kami. Minta didoakan ya," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Ia kemudian membeberkan indikasi pertama partai yang akan bergabung, yakni partai yang baru saja menggelar konsolidasi dengan para pimpinan pengurus daerahnya di Bali.
Diketahui Golkar baru saja mengumpulkan para pengurus daerahnya di Bali pada Minggu (30/7/2023).
"Kemarin ada partai yang lagi melakukan pertemuan di Bali ya infonya sebagian besar, sebagian besar atau semua pengurus tingkat provinsinya menyampaikan dukungannya ke Pak Prabowo. Kita jadi tinggal nunggu waktunya saja dan berdoa agar segera ada partai," tuturnya.
Kemudian Habiburokhman memberikan indikasi partai politik lainnya yang ada di parlemen, disebut juga cenderung akan bergabung mendukung Prabowo.
"Kalau dari pembicaraan kawan-kawan di sini partai apa namanya, parlemen juga sampai sekarang belum menentukan pilihan. Naga-naganya akan segera menentukan pilihan berlabuh ke koalisi Pak Prabowo," ujarnya.
Ia menegaskan, pihaknya terus berikhtiar untuk menambah kekuatan untuk menghadapi Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: Sebut "Beringin" Telat Ambil Langkah, JK Minta Golkar Mandiri, Tidak Bergantung Kepada Koalisi
"Tentu ada juga yang dari luar parlemen, sehingga kita berikhtiar dan berharap koalisi ini akan semakin besar dan semakin kita mudah untuk menjalankan agenda-agenda perjuangan, melanjutkan keberhasilannya Pak Jokowi ini," katanya.
Saat ditegaskan apakah partai-partai besar yang dimaksud itu Golkar dan PAN, Habiburokhman hanya menjawab secara diplomatis.
"Saya belum bisa sampaikan ya, tapi kalau anda menduga-menduga saya tidak bisa larang," katanya.
"Sangat dipahami (Prabowo)," kata Huda.
Lu Nggak Jelas, Gua Lepas
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, partainya setia dalam berkoalisi. Kesetiaan PKB itu tentu dengan catatan, yakni rekan koalisinya juga harus setia.
Hal ini ditegaskan Jazilul menyangkut koalisi antara PKB dan Gerindra di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
"Yang jelas, PKB masuk kategori partai yang setia, kalau yang di sana juga setia," Jazilul di kantor DPP PKB dalam serial talk show bertajuk "Gus Imin Pilih Siapa?", Selasa (1/8/2023).
Jazilul lantas mengutip kata-kata viral yang biasa bersileweran di video YouTube atau media sosial. Makanya, yaitu PKB akan lepas apabila rekan koalisi bersikap tidak jelas.
Lu sebelas, aku dua belas. Lu nggak jelas, gua lepas," kata Jazilul.
Diakui Jazilul, koalisi PKB dan Gerindra merupakan hal yang baru. Karena itu kekinian sjdah berjalan 12 bulan, belum ada keputusan terkait capres dan cawapres. Jazilul berpandangan memang di antara kedua partai belum begitu paham lantaran memang didekatkan baru-baru ini.
Jazilul berujar koalisi PKB dan Gerindra memang berdasarkan cinlok atau cinta lokasi, beriringan dengan bergabungnya Gerindra di periode kedua Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Kalau biasa anak sekarang cinlok. Jadi bertemu terus kita tanda tangan," kata Jazilul.