"Kalau batuk kadang keluar darah dari lubang tenggorokannya," ucap Fatih.
Fatih mengungkap putranya itu harus dirawat selama 15 hari sejak kejadian itu. Tapi setelah itu kondisi Sultan sempat kritis sehingga harus kembali dirawat di rumah sakit sejak Mei 2023.
Sultan kini bertahan hidup menggunakan alat bantu napas. Untuk berkomunikasi, dia memanfaatkan ponselnya dengan cara mengirim pesan teks. Selain itu Sultan juga menggunakan bahasa isyarat sebisanya.
Ayah Sultan Tolak Bantuan Perusahaan Pemilik Kabel Optik
Perusahaan pemilik kabel optik yang menghantam leher Sultan adalah PT Bali Towerindo Sentra. Fatih mengaku sempat menolak bantuan dari perusahaan tersebut. Alasannya Fatih menilai pihak manajemen perusahaan tidak langsung menengok Sultan yang sempat beberapa bulan dirawat di rumah sakit pasca kecelakaan.
Perusahaan kabel optik itu justru mengirim utusan dan pengacara. Fatih merasa terhina karena sikap itu.
"Yang ngomong lawyer tapi tidak melihat kondisi anak saya, langsung one time payment," ungkap Fatih.
Sebelumnya pengacara PT. Bali Towerindo Sentra, Maqdir Ismail membenarkan memang ada bantuan yang ditawarkan pada Sultan. Fatih membenarkan tawaran bantuan biaya perawatan itu memang ada, tapi tetap ditolak karena dianggap kurang etis.
Namun Fatih mengaku tidak tahu berapa jumlah bantuan yang dimaksud oleh Maqdir.
"Padahal menurut pihak provider itu angka sudah cukup besar, sedih saya dikatain begitu marah sekali," tutur Fatih.