Getolnya Rocky Gerung Kritik Jokowi, Tak Bosan Dilaporkan Pakai Pasal Penghinaan

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 01 Agustus 2023 | 13:13 WIB
Getolnya Rocky Gerung Kritik Jokowi, Tak Bosan Dilaporkan Pakai Pasal Penghinaan
Rocky Gerung berdiskusi soal pemilihan bakal calon presiden PDI Perjuangan, yakni antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, bersama Karni Ilyas. (YouTube/Karni Ilyas Club)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut dia, Perppu adalah sesuatu yang harus dihindari dalam sistem demokrasi, karena saling bertentangan dengan Undang-undang.

Ia juga mengatakan, secara konstitusional, Perppu hanya bisa dikeluarkan dalam situasi darurat atau keadaan genting.

Karena itulah, lewat Perppu itu, Rocky menilai pemerintah justru seakan memaksakan kegentingan itu agar korporasi bebas ambil aset Indonesia.

"Kalau sekarang apa kegentingannya dengan mengajukan Perppu. Jadi yang disebut kegentingan yang memaksa justru memaksakan kegentingan supaya korporasi, konglomerat tidak ada problem lagi untuk meneruskan ambisi mengeruk Indonesia," kata Rocky dalam siaran Youtube, dikutip Senin (2/1/2023).

Sebut Jokowi tak punya jejak konseptual

Dalam satu kesempatan di Lombok Timur,Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin (31/7/2023), Rocky gerung kembali melontarkan kritik pada Presiden Jokowi.

Ia membandingkan Jokowi dengan mantan presiden lainnya yang menurutnya memiliki warisan pemikiran, sementara Jokowi tidak.

Rocky mencontohkan Presiden Soekarno yang dinilainya menghasilkan pemikiran Marhaenisme, sementara Presiden Abdurrahman Wahid yang dikenal sebagai Bapak Pluralisme.

Lalu Susilo Bambang Yudhoyono yang banyak menulis mengenai Demokrasi. Lalu menurut Rocky, Jokowi tidak memiliki jejak konseptual layaknya presiden sebelumnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi, Keberadaan Prabowo Kena Sentil: Mana yang Biasanya Jilat sampai Basah Kuyup

"Saya ingin ada presiden yang meninggalkan jejak konseptual, Pak Jokowi tidak memiliki itu," ujar Rocky saat menghadiri acara bertajuk "Etika Politik Mematangkan Demokrasi Indonesia" di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin (31/7/2023).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI