Suara.com - Kritikan keras Rocky Gerung yang dilontarkan beberapa waktu lalu memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk relawan Jokowi.
Rocky dianggap melakukan penghinaan terhadap presiden karena menyelipkan kata bajingan dan tolol dalam kritikannya.
Ternyata ini bukan pertama kalinya Rocky melontarkan kritik pada Jokowi. Bahkan kritik lainnya tak kalah pedas. Rocky Gerung pun sudah berulang kali dilaporkan ke polisi lantaran menghina presiden.
Lantas, seperti apa kritik Rocky Gerung ke Jokowi tersebut? Simak ulasannya berikut ini.
Nyatakan Jokowi tak paham Pancasila
Dalam sebuah acara televisi yang tayang pada Selasa (3/12/2019), Rocky Gerung melontarkan pernyataan yang berujung kontroversi.
Ketika itu Rocky menyebut kalau Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memahami Pancasila. Hal itu lantas menyulut reaksi dari berbagai pihak.
"Saya tidak pancasilais, siapa yang berhak menghukum atau mengevaluasi saya? Harus orang yang pancasilais, lalu siapa? Tidak ada tuh. Jadi sekali lagi, koalisi pancasila, presiden juga tak mengerti pancasila," ungkap Rocky dalam acara tersebut.
Kritik Perppu Ciptaker Jokowi
Baca Juga: Pernyataan Jokowi Soal Evaluasi Penempatan TNI Dipertanyakan, DPR: Maksudnya Seperti Apa?
Awal Januari 2023 lalu, Rocky gerung mengkritik Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (Ciptaker) yang diterbitkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut dia, Perppu adalah sesuatu yang harus dihindari dalam sistem demokrasi, karena saling bertentangan dengan Undang-undang.
Ia juga mengatakan, secara konstitusional, Perppu hanya bisa dikeluarkan dalam situasi darurat atau keadaan genting.
Karena itulah, lewat Perppu itu, Rocky menilai pemerintah justru seakan memaksakan kegentingan itu agar korporasi bebas ambil aset Indonesia.
"Kalau sekarang apa kegentingannya dengan mengajukan Perppu. Jadi yang disebut kegentingan yang memaksa justru memaksakan kegentingan supaya korporasi, konglomerat tidak ada problem lagi untuk meneruskan ambisi mengeruk Indonesia," kata Rocky dalam siaran Youtube, dikutip Senin (2/1/2023).
Sebut Jokowi tak punya jejak konseptual
Dalam satu kesempatan di Lombok Timur,Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin (31/7/2023), Rocky gerung kembali melontarkan kritik pada Presiden Jokowi.
Ia membandingkan Jokowi dengan mantan presiden lainnya yang menurutnya memiliki warisan pemikiran, sementara Jokowi tidak.
Rocky mencontohkan Presiden Soekarno yang dinilainya menghasilkan pemikiran Marhaenisme, sementara Presiden Abdurrahman Wahid yang dikenal sebagai Bapak Pluralisme.
Lalu Susilo Bambang Yudhoyono yang banyak menulis mengenai Demokrasi. Lalu menurut Rocky, Jokowi tidak memiliki jejak konseptual layaknya presiden sebelumnya.
"Saya ingin ada presiden yang meninggalkan jejak konseptual, Pak Jokowi tidak memiliki itu," ujar Rocky saat menghadiri acara bertajuk "Etika Politik Mematangkan Demokrasi Indonesia" di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin (31/7/2023).
Sebut Jokowi tak fokus benahi demokrasi
Pada Mei 2023 lalu, dalam diskusi publik yang digelar di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Rocky Gerung mengkritik jalan pikiran Jokowi.
Menurut dia, Jokowi terlalu sibuk memikirkan infrastruktur sehingga lalai dalam membenahi demokrasi di Indonesia.
"Gagal menghasilkan demokrasi yang masuk akal karena Jokowi terus memperpanjang jalan tol, bukan memperpanjang jalan pikiran," kata Rocky.
Sebut Jokowi tak punya prestasi
Dalam kesempatan lain, Rocky Gerung juga menyebut kalau Presiden Jokowi tidak memiliki prestasi apa-apa, meski telah memimpin Indonesia selama dua periode.
"Kalau ditanya, apa prestasi Pak Jokowi? Enggak ada. Tunjukkan saja," kata pengamat politik Rocky Gerung saat mengisi ceramah di Pondok Pesantren Al Ishlah Bondowoso, Rabu lalu (11/1/2023).
Ia juga menyinggung infrastruktur yang telah dibangun Jokowi, diantaranya jalan tol sepanjang 1.700 kilometer.
Namun tetap saja Rocky menilai hal itu bukanlah sebuah prestasi, karena Jokowi membangun jalan tol menggunakan anggaran yang berasaldari utang.
Kontributor : Damayanti Kahyangan