Suara.com - Peneliti Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro menanggapi pertemuan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Dia menilai, nuansa politis terlihat kental dalam pertemuan tersebut.
Menurutnya, pertemuan yang dilakukan di kediaman Prabowo di Kertanegara itu merupakan pencitraan bagi Prabowo.
"Ya memang nuansanya politik, politisi ketemu politisi pasti. Apalagi di tahapan pemilu, mau tidak mau nuansanya politik. Dominasinya ke politik. Inilah cara bagaimana untuk ikut dalam memberikan pencitraan terhadap Pak Prabowo," kata Siti di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2023).
Baca Juga: Banyak Aktivis 98' Kecewa Budiman Sudjatmiko Temui Prabowo, Adian Napitupulu: Aku Enggak Mau Mikirin
Pertemuan kedua politisi itu dinilai sebagai langkah yang maksudnya mudah ditebak, yaitu membangun citra Prabowo sebagai calon presiden.
"Itu ilmu yang katun, ilmu biasa yang gampang ditebak sangat gamblang. Silakan saja, masyarakat yang akan memilih, bukan Budiman," ucap Siti.
Dia memberikan contoh dirinya yang pernah mendukung Puan Maharani karena dia menyetujui keunggulan perempuan sebagai seorang politisi.
Namun, dia menegaskan pilihan tetap di tangan rakyat untuk memilih tokoh yang didukungnya atau tidak.
"Masyarakat yang mengeksekusi dan mengevaluasi nanti omongan siapa yang benar," katanya.
Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Tak Diberi Sanksi Terkait Polemik Prabowo, Hasto: PDIP Bukan Partai yang Kejam
Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko melakukan pertemuan dengan bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan pada Selasa (18/7/2023) malam.
Pertemuan tersebut berlangsung tertutup selama dua jam.
Setelahnya, Budiman pun menilai bahwa Prabowo menjadi salah satu figur yang layak menjadi pemimpin masa depan.