Makna Filosofis Ritual 'Pithik Walik' untuk Upaya Evakuasi 8 Penambang Emas di Banyumas

Senin, 31 Juli 2023 | 20:04 WIB
Makna Filosofis Ritual 'Pithik Walik' untuk Upaya Evakuasi 8 Penambang Emas di Banyumas
Suasana doa bersama di lokasi tambang emas rakyat di Desa Pancurendang Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, Jumat malam (28/7). (Dokumentasi Basarnas Cilacap)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Upaya evakuasi terhadap 8 penambang emas di Desa Pancurendang Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas telah memasuki hari ke-6 sejak Selasa (26/7/2023).

Kini sejumlah tokoh adat dan keagamaan turut dilibatkan dalam proses upaya pencarian tersebut. Warga kini melibatkan sosok tokoh spiritual masyarakat untuk menggelar ritual demi keselamatan para penambang.

Setidaknya ada dua ritual yang tengah dilaksanakan yakni ritual pithik walik dan tebar ikan. Lantas, apa makna dari kedua ritual itu?

Makna ritual pithik walik dan tebar ikan: Simbol keselamatan para penambang

Baca Juga: Tim SAR Terus Menggali Harapan di Sisa Satu Hari Waktu Pencarian 8 Penambang Emas Banyumas

Nasim (53), seorang tokoh adat Desa Pancurendang memimpin serangkaian ritual untuk mendoakan agar para penambang selamat.

Adapun Nasim membawa beberapa unsur ritual mulai dari pithik atau ayam walik hingga 8 buah kelapa gading dan 8 ekor ikan emas.

Arti dari angka 8 tersebut melambangkan kedelapan penambang yang kini tengah terjebak sedalam 70 meter di bawah permukaaan bumi.

Nasim juga membawa beberapa ikan melem dalam ritual tersebut. Adapun ikan melem melambangkan peristiwa itu, yakni kemelem atau artinya tenggelam.

Ikan-ikan tersebut akan dilepaskan ke lubang galian emas tempat penambang terjebak. Gerak-gerik ikan usai dilepaskan menjadi simbol dari nasib para penambang.

Baca Juga: Delapan Penambang Emas di Banyumas Masih Terjebak, Regu BSG Diterjunkan

Apabila ikan kembali muncul ke permukaan, maka artinya lubang galian sudah tertutup. Sebaliknya jika ikan tak kembali ke permukaan, maka kemungkinan ada lokasi galian di dalamnya.

Sementara itu, ayam dan kelapa digunakan sebagai sesaji yang umumnya dilakukan saat pembukaan tambang.

Nasim mengungkap bahwa masih banyak ditemukan penambang yang enggan melakukan sesaji ketika hendak membuka tambang baru. 

Musibah yang dialami oleh kedelapan penambang tersebut juga dipandang sebagai wujud ganjaran atas pihak pengelola tambang yang dibutakan oleh keuntungan semata.

Tim SAR bersikeras evakuasi kedelapan penambang

Tim SAR hingga kini bersikeras agar kedelapan penambang bisa pulang dengan selamat meski tahu bahwa mereka terjebak selama enam hari tanpa perlengkapan memadai.

Ketua Kantor Basarnas Cilacap, Adah Sudarsa, Senin (31/7/2023) mengungkap pihaknya tengah menguras air yang menjadi kendala dalam evakuasi tersebut.

Kedalaman genangan air yang melampaui batas normal dan sulitnya medan menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh para penyelamat.

Tim SAR juga akan menerjunkan satu regu khusus atau Basarnas Special Group (BSG) untuk membantu evakuasi delapan penambang emas.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI