Suara.com - Partai Demokrat menilai jika agenda perubahan dan perbaikan yang dipresentasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden tidak sekedar asal berbeda dengan pemerintahan sebelumnya.
Demokrat memastikan kebijakan pemerintahan Jokowi kekinian yang masih relevan akan dilanjutkan oleh Anies.
Hal itu disampaikan Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani saat menanggapi Anies Baswedan mengklaim dirinya adalah yang paling mirip dengan Presiden Joko Widodo dalam memimpin DKI Jakarta. Anies mencontohkan salah satunya adalah dalam urusan membangun perkampungan di Jakarta.
"Ini menegaskan bahwa konsep perubahan dan perbaikan yang dipresentasikan tak sekedar asal berbeda dengan pemerintah sebelumnya," kata Kamhar saat dihubungi, Senin (31/7/2023).
Baca Juga: Tak Terima Klaim Anies Paling Mirip Jokowi Saat Jadi Gubernur, Gilbert PDIP: Kampanye Kurang Kreatif
Kamhar menyampaikan, agenda perubahan dan perbaikan yang diusung Anies terkandung empat substansi yang mesti dijalankan yaitu menentukan pertama apa hal yang harus diteruskan dari kebijakan sekarang.
Kemudian, apa hal yang mesti dikoreksi dari kebijakan sekarang, apa yang harus dihentikan dari kebijakan sekarang, dan apa hal baru yang mesti dibuat bersama-sama.
"Kebijakan pemerintahan Pak Jokowi yang sudah tepat dan masih relevan tentu akan dilanjutkan," tuturnya.
Ia mengatakan, yang menjadi substansi dan nafas kebijakannya dalam agenda perubahan dan perbaikan adalah menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Jadi keberpihakan kebijakannya pada kepentingan nasional yang menjadikan rakyat bangsa sendiri sebagai yang utama dan diutamakan. Kebijakan pembangunan yang pro-growth, pro-job, pro-poor dan pro-environment. Kebijakan pembangunan yang merangkul semua. Pembangunan untuk semua. Kami menilai, itu substansi yang ingin disampaikan," pungkasnya.
Baca Juga: Sederet Ujaran Kontroversial Rocky Gerung: Terbaru Terang-terangan Hina Jokowi
Klaim Anies
Sebelumnya, Anies Baswedan mengklaim dirinya adalah yang paling mirip dengan Presiden Joko Widodo dalam memimpin DKI Jakarta. Ia mencontohkan salah satunya adalah dalam urusan membangun perkampungan di Jakarta.
Hal ini disampaikan Anies dalam video interview di channel YouTube Karni Ilyas Club, Minggu (30/7/2023). Dalam kesempatan itu, Anies menyebut program pemerintah terdahulu harus dilanjutkan jika memang memiliki manfaat bagi masyarakat.
Anies menyebut Jokowi saat menjabat Gubernur DKI memiliki tujuan untuk menjaga dan merawat perkampungan yang sudah ada.
"Kami ambil dari Pak Jokowi saja deh, apa yang beliau kerjakan di sini, yang terkait dengan kampung-kampung misalnya. Orientasinya adalah bagaimana membuat kampung-kampung itu sehat, baik, tidak kemudian kumuh tapi juga tidak dihilangkan," ujar Anies.
"Sekarang boleh dilihat, di antara gubernur yang menggantikan, mana yang paling sama dengan yang dikerjakan oleh Pak Jokowi?" lanjutnya.
Selama menjabat, Anies membuat program penataan kampung dengan skema Community Action Plan (CAP) atau yang pembangunannya melibatkan masyarakat. Beberapa di antaranya adalah Kampung Susun Akuarium, Kampung Gembira Gembrong, hingga Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung.
Salah satu program penataan kampung yang paling disoroti adalah Kampung Susun Akuarium. Kawasan ini sempat ingin digusur oleh pendahulunya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat dengan alasan ingin membuat tanggul atau sheetpile di lokasi itu.
Alih-alih menggusur, Anies melakukan penataan membuatkan kampung susun untuk warga agar bisa tinggal di tempat itu. Anies menyebut pada era Ahok dan Djarot warga merasakan ketakutan karena khawatir akan direlokasi.