Suara.com - Enam hari sudah 8 penambang emas ilegal di Banyumas terjebak di 70 meter di bawah permukaan bumi tanpa persediaan bertahan hidup yang memadai.
Sudah terhitung sejak Selasa (26/7/2023) upaya penyelamatan 8 penambang emas tersebut dari gelap nan sempitnya lubang tambang itu.
Kini, Tim SAR mengungkap bahwa kecil kemungkinan keseluruhan penambang bisa selamat. Keluarga kini telah mengikhlaskan nasib 8 penambang.
Kendati demikian, keluarga tak pupus harapan dan masih menanti kepulangan kedelapan penambang tersebut. Sembari Tim SAR melakukan evakuasi, keluarga dan warga sekitar menggelar ritual keselamatan bagi kedelapan penambang.
Baca Juga: Detail Ritual Buat Selamatkan 8 Orang Penambang Emas: Lepas Ikan di Galian, Ini Harapannya
Evakuasi terus dilakukan
Tim SAR kini tak patah semangat memasuki upaya evakuasi di hari keenam. Meski demikian, Tim SAR masih menghadapi kendala yakni luapan air yang kini memenuhi sumur lubang galian tambang yang berlokasi di Desa Pancurendang itu.
Kepala Basarnas Cilacap sekaligus SAR Mission Coordinator, Adah Sudarsa di lokasi kejadian, Minggu (30/7/2023) sore mengungkap medan evakuasi sangat berat untuk ditaklukan.
Adah mengungkap bahwa medan berbahaya dan berpotensi mengancam nyawa tim penyelamat. Debit air yang masuk ke dalam lubang galian tambang juga dinilai cukup tinggi.
Adah dan pihaknya telah merencanakan untuk memompa dari lubang Dondong, harapan bisa mengurangi ketinggian air.
Baca Juga: Tim SAR Terus Menggali Harapan di Sisa Satu Hari Waktu Pencarian 8 Penambang Emas Banyumas
Tim spesial segera dikerahkan
SAR juga tengah menyiapkan sebuah tim spesial untuk turut terlibat dalam misi penyelamatan 8 penambang itu.
Adah menyebut grup tersebut Basarnas Special Group (BSG) yang mencakup personel gabungan dengan keahlian khusus.
Kecil kemungkinan selamat, keluarga korban ikhlas
Adah menegaskan bahwa pihaknya kini berharap ada secercah mujizat yang bisa menyelamatkan 8 penambang emas tersebut. Sebab, Adah menilai kemungkinan kecil keseluruhan penambang bisa selamat.
Akhiar Suryadi, kepala desa kampung halaman kedelapan penambang kini mewakili perasaan keluarga.
Akhiar mengungkap keluarga sudah ikhlas ketika korban tidak terangkat atau terevakuasi. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih ke keluarga yang terlibat.
Warga gelar ritual keselamatan
Nasim (53), tokoh adat Desa Pancurendang memimpin warga desa gelar ritual keselamatan agar kedelapan penambang bisa dievakuasi dengan selamat.
Ritual tersebut memerlukan 8 buah kelapa gading dan 8 ekor ikan emas sebagai tanda jumlah penambang yang masih tejebak.
Kemudian, Nasim juga menyiapkan unsur terpenting dalam ritual keselamatan tersebut yakni sepasang ayam walik.
Nasim juga mengatakan ritual ini membutuhkan ikan melem sebanyak 4 ekor. Ikan melem sendiri menjadi lambang tentang peristiwa itu, yakni kemelem atau artinya tenggelam.
Kontributor : Armand Ilham