Suara.com - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyoroti soal ramainya isu Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengganti nama program JakLingko warisan eks Gubernur Anies Baswedan. Menurutnya kekisruhan yang terjadi di tengah masyarakat ini dikarenakan komunikasi publik yang kurang baik.
Masalah ini berawal dari unggahan Instagram PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) yang mencoret tulisan JakLingko menjadi Mikrotrans. Publikpun merespon dengan menduga Heru melakukan pergantian nama.
Bahkan, tak sedikit yang mengaitkannya dengan isu politik lantaran JakLingko dibuat di era Anies.
"Inikan soal komunikasi publik. Komunikasi publik yang tidak baik. Memang kita harus akui komunikasi publik Pemprov DKI Jakarta sangat lemah," ujar Gembong saat dikonfirmasi, Senin (31/7/2023).
Baca Juga: Siap-siap Daftar! Ada 8 Ribu Undangan Untuk Masyarakat Hadiri Upacara 17 Agustus di Istana Merdeka
Komunikasi publik disebutnya sangat penting, khususnya bagi pemerintah. Sebab, kebijakan yang dibuat bisa jadi menimbulkan persepsi yang tak sesuai karena penyampaiannya salah.
"Banyak kebijakan yang akhirnya terjadi miss di publik. Dan ini PR bagi pak Heru untuk memperbaiki komunikasi publiknya. karena kuncinya di situ kan," jelasnya.
Heru dan jajarannya juga harus paham di tahun politik ini akan ada banyak pihak yang mengaitkan segala hal dengan perpolitikan. Imbasnya jika menuai polemik di tengah publik akan menghambat pelaksanaan program yang sudah baik.
"Diseret-seret semua, semua diseret-seret politik. Tetapi kalo itu kita mampu mengkomunikasikan dengan baik, menarasikan dengan baik, maka persepsi publik tidak akan lari ke mana-mana," pungkasnya.
Baca Juga: Jelang ASEAN Forum, Pemprov DKI Minta Parpol Tak Pasang Atribut di Jalan Protokol