Suara.com - Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang direncanakan hadir dalam pemeriksaan kasus dugaan penistaan agama di Bareskrim Polri pada Selasa (1/8/2023) besok.
Pengacara Panji Gumilang, Hendra Effendi mengatakan kliennya akan hadir untuk memenuhi panggilan polisi.
"Terkait dengan pemanggilan besok itu kami sampaikan bahwa kita akan hadir besok," ujar Hendra di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus), Senin (31/7/2023).
Hendra menyebut Panji Gumilang bakal koperatif terhadap penyidik. Timnya akan mengawal pemeriksaan tersebut.
Baca Juga: RESMI! Panji Gumilang Cabut Gugatan Rp 5 Triliun Ke Mahfud MD
"Kami inginkan klien kami kooperatif dan tentunya menghargai institusi ini. Kami rencanakan akan hadir mengawal persoalan ini," ungkap dia.
Untuk diketahui, penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri diketahui telah melayangkan surat panggilan kedua kepada Panji Gumilang untuk diperiksa terkait kasus penistaan agama. Pemeriksaan tersebut dijadwalkan berlangsung pada Selasa (1/8/2023).
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menjelaskan, surat panggilan kedua ini dilayangkan kepada Panji setelah yang bersangkutan mangkir dalam panggilan pertama pada Selasa (27/7/2023) lalu.
“Oleh karena itu kami melayangkan panggilan kedua yaitu kami panggil sebagai saksi dan diharapkan besok tanggal 1 Agustus yang bersangkutan bisa hadir untuk memenuhi panggilan kami,” kata Djuhandhani di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (28/7/2023).
Menurut Djuhandhani, Panji saat panggilan pertama tidak hadir dengan alasan sakit. Meski dilengkapi dengan surat dokter namun menurutnya kebenaran daripada alasan sakit tersebut tidak bisa dibuktikan.
Baca Juga: Panji Gumilang Serang Bupati Indramayu Soal Hotel di Al Zaytun, Ungkit Masa Lalu Nina Agustina
“Itu surat dokter secara formil tidak bisa dibuktikan,” ujarnya.
Di sisi lain, Hendra sempat mengungkap alasan kliennya tidak bisa memenuhi panggilan pemeriksaan karena masih dalam masa pemulihan luka patah tulang pada tangan kiri.