Suara.com - Memasuki penghujung bulan Juli 2023, nuansa menyambut Peringatan Hari Kemerdekaan RI yang ke-78 sudah mulai terasa di beberapa titik di sudut kota. Pemasangan bendera Merah Putih sudah mulai dilakukan untuk mengingat peristiwa 17 Agustus 1945 lalu.
Tentu sudah jadi hal ideal untuk warga negara Indonesia mengingat dan memahami peristiwa bersejarah yang menjadi tonggak lahirnya bangsa ini. Sekilas mengenai apa yang terjadi 78 tahun lalu, bisa Anda cermati pada penjelasan berikut.
Sekilas Peristiwa 17 Agustus 1945
Perjuangan kemerdekaan jelas sudah dilakukan sejak lama, tapi rakyat kemudian menemukan celah pada 6 Agustus 1945, ketika bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima oleh Amerika Serikat.
Baca Juga: Sejarah Peristiwa Kudatuli 27 Juli 1996, Kasus Pelanggaran HAM yang Belum Terungkap
Jepang yang kelimpungan akibat serangan ini memberikan kesempatan besar untuk bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.
Di tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI kemudian berganti nama menjadi PPKI, untuk menegaskan keinginan mencapai kemerdekaan. Tanggal 9 Agustus 1945 seperti menjadi konfirmasi untuk perjuangan rakyat, manakala serangan AS kembali dilakukan ke kota Nagasaki dan menyebabkan Jepang menyerah pada pasukan Sekutu.
Tiga hari berselang, tepatnya 12 Agustus 1945, tiga tokoh nasional kala itu, Radjiman Wedyodiningrat, Soekarno, dan Mohammad Hatta bertandang ke Vietnam untuk memenuhi undangan Jenderal Terauchi. Pertemuan ini sekaligus jadi persiapan kemerdekaan oleh ketiga tokoh nasional tersebut.
Berita menyerahnya Jepang pada Sekutu segera tersebar melalui BBC, dan didengar oleh kaum muda Indonesia. Sutan Sjahrir, Wikana, dan Darwis, mendesak Soekarno dan Mohammad Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Penolakan muncul dari kedua tokoh ini atas nama menghindari pertumpahan darah, dan berujung pada peristiwa penculikan keduanya pada 16 Agustus 1945.
Penculikan ini bermaksud agar dua tokoh besar Indonesia tersebut tidak terpengaruh oleh Jepang, dan desakan bisa diberikan oleh kaum muda.
Keduanya diculik ke Rengasdengklok, dan pada petang hari Soekarno dan Mohammad Hatta dipulangkan ke Jakarta. Mereka pergi ke rumah Laksamana Tadashi Maeda untuk merundingkan naskah Proklamasi bersama dengan tokoh nasional lain.
Baru kemudian di tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi kemerdekaan dilakukan. Di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta, masyarakat sudah menantikan Soekarno membacakan teks Proklamasi yang disiapkan, dan pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi lagu Indonesia Raya.
Kabar ini segera disebarkan melalui radio dan surat selebaran, sehingga seluruh masyarakat Indonesia melalui berbagai jaringan komunikasi segera mengetahui bahwa bangsa ini telah terbebas dari penjajahan.
Itu tadi sekilas mengenai peristiwa 17 Agustus 1945 yang membawa bangsa ini menjadi bangsa yang berdaulat atas wilayah dan nasibnya sendiri. Semoga berguna, dan selamat melanjutkan kegiatan Anda!
Kontributor : I Made Rendika Ardian