Suara.com - Ustaz Adi Hidayat (UAH) harus menelan pil pahit meski telah melakukan kebaikan dengan berdonasi sebesar Rp14 miliar kepada Palestina. Sebab, setelahnya, sejumlah aplikasi di PlayStore yang ia buat malah diblokir oleh pihak Google.
Atas dasar itu, Ustaz Adi Hidayat melayangkan somasi kepada Google. Lantas, seperti apa kronologinya? Awal mula kabar ini dibagikan oleh akun Twitter @m1n4_95 dan berikut cerita selengkapnya. Mulai dari aplikasi diblokir hingga UAH menyomasi Google.
Aplikasi Diblokir dan Dihapus Google
Google memblokir sejumlah aplikasi pembelajaran di Playstore yang dibuat oleh Ustaz Adi Hidayat. Tak hanya itu, aplikasi Al-Quran miliknya juga turut dihapus oleh Google.
Baca Juga: Rancangan Perpres Publishers Rights Masih Akan Dikaji Ulang, Kominfo Belum Tahu Kapan Rampung
Akun tersebut kemudian mengatakan, pemblokiran terjadi usai UAH berdonasi untuk Palestina senilai Rp 14 miliar.
"Beberapa akun Ustaz Adi Hidayat diblokir oleh Google, begitu juga aplikasi Al Quran dihapus," tulis akun Twitter tersebut, dikutip Minggu (30/7/2023).
"(Pemblokiran terjadi) setelah Ustaz Adi Hidayat menyerahkan bantuan Rp 14 miliar ke Palestina. Begitulah kerja kaum kafir. Mari kita doakan semoga UAH selalu diberi kemudahan dalam berdakwah," sambung akun tersebut.
UAH sendiri menanggapi dengan santai sikap Google terhadap penghapusan akun miliknya. Ia hanya tak habis pikir dengan tindakan Google yang menghapus aplikasi buatannya. Apalagi dilakukan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
"Saya mendapatkan info aplikasi kita sudah di-remove (dihapus) oleh Google. Padahal tidak ada kaitan sama sekali (dengan Palestina). Anda bisa bayangkan kita membuat aplikasi Alquran tiba-tiba dihapus," kata UAH melansir kanal YouTube Adi Hidayat Official, Minggu (30/7/2023).
Baca Juga: Balas Ancaman Google Hengkang Dari Indonesia, Kominfo: Ini Berlebihan!
Anggap Pemblokiran sebagai Risiko
Ia pun beranggapan, hal tersebut merupakan sebuah risiko dari perjuangannya dalam menyebarkan agama Islam. Meski begitu, UAH bertekad untuk tetap menyampaikan kebenaran tanpa rasa takut. Jadi, ia tidak akan berhenti melakukannya.
UAH memastikan dirinya tidak mempermasalahkan mengenai penghapusan akun itu. Apalagi, hal ini menjadi bagian dari nilai kebaikan yang harus diupayakan umat Islam kepada sesama. Ia meyakini Google akan mengerti maksud perkataannya.
"Alhamdulillah tidak ada masalah, apakah subscriber menghilang. Kami berjuang Lillah karena Allah Subhanahu wa ta'ala. Suatu saat Anda akan mengerti bagaimana kita bisa menyuarakan nilai-nilai kebaikan," tambahnya.
Somasi Google
Meski sempat menyatakan tak masalah dengan penghapusan aplikasi itu, namun Ustaz Adi Hidayat dikabarkan telah melayangkan somasi terbuka terhadap Google. Hal ini disampaikannya melalui sindiran dengan mengucapkan terima kasih.
"Terima kasih kepada Google yang telah me-remove beberapa bagian dari aplikasi kami," kata UAH.
Meski begitu, ia kembali mengatakan jika apapun yang telah dilakukan Google terhadap aplikasinya itu tidak selamanya berdampak negatif. Sebab, ia menilai hal ini sebagai titik awal bangkitnya anak bangsa yang memiliki kemampuan di bidang teknologi.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti