Suara.com - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang masih menjadi sorotan publik hingga hari ini. Tak hanya soal ajaran sesat yang sempat viral, ia juga tengah diduga terlibat kasus penistaan agama dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Selain itu, gurita bisnisnya bahkan ikut terungkap. Salah satu usahanya ini berupa penginapan bak hotel berbintang yang berada di kawasan Ponpes Al Zaytun. Bupati Indramayu, Nina Agustina pun buka suara dan mengaku tidak mengetahuinya.
Berdasarkan penelusuran Google Maps, ada Wisma Tamu Al Ishlah yang diduga sebagai hotel berbintang di Al Zaytun. Nina kemudian mengklaim bahwa bangunan tersebut tak terdata di Pemkab Indramayu dan ia berencana akan memeriksanya.
Momen Panji Serang Bupati Indramayu
Baca Juga: Galangan Kapal Disegel dan PBB Dicurigai, Ini Polemik Al Zaytun Tak Berkesudahan
Panji Gumilang kemudian menanggapi soal isu hotel berbintang di Al Zaytun yang diklaim oleh Bupati Indramayu tidak mengetahui kebenarannya. Ia juga mengungkap ada pihak-pihak lain yang menceritakan tentang penginapan di dalam ponpes itu.
"Saya mendapat laporan bahwa kepala daerah Indramayu bercerita tentang Al Zaytun dan ada juga berbicara tentang hotel," ujar Panji Gumilang, melansir kanal Youtube Al-Zaytun Official, Minggu (30/7/2023).
Terkait hal itu, Panji Gumilang menegaskan tidak ada hotel di Al Zaytun. Ia menjelaskan bahwa bangunan yang disebut-sebut hotel oleh banyak pihak ini hanya wisma tamu. Di mana biasanya digunakan untuk para tamu di ponpes tersebut.
"Sesungguhnya Al Zaytun tidak punya hotel. Hanya punya wisma tamu yang diperuntukkan untuk tamu Al Zaytun, untuk wali santri tatkala berkunjung dan ingin menginap," kata Panji.
Meski begitu, ia mengatakan bahwa tamu yang datang dan menginap di wisma tersebut wajib membayar biaya perawatan. Hal ini kemudian akan dijadikan sebagai sedekah berupa 10 sak semen yang digunakan untuk merawat bangunan penginapan itu.
Baca Juga: Ponpes Al Zaytun Kembali Didemo Massa, Tuntut Panji Gumilang Segera Ditangkap
"Itu (wisma) perlu perawatan maka setiap tamu yang menggunakan kamar itu memberikan sedekah 10 sak semen," ungkap Panji Gumilang.
Dalam kesempatan itu, Panji Gumilang pun menyerang Nina Agustina dengan masa lalu sang bupati sebelum ia menjabat. Panji mengungkap bahwa Nina pernah menyampaikan visi misi ke Ponpes Al Zaytun bersama ayahnya dan mengetahui soal wisma tersebut.
"Padahal sebelum menjadi bupati (Nina Agusina) menyampaikan visi misi ke Al Zaytun. Dia didampingi oleh ayahanda, Syaikh, yang terima di tempat itu. Syaikh (menjelaskan) bahwa ini wisma tamu," kata Panji Gumilang.
Panji Gumilang pun kembali menegaskan kepada Bupati Indramayu bahwa bangunan yang ada di Al Zaytun itu bukan hotel, melainkan wisma tamu. Tempat ini dibangun dengan sistem modern dan bertujuam agar tidak terjadi intervensi di asrama.
"Bu Bupati, enggak ada hotel di Ponpes Al Zaytun. Wisma tamu untuk wali santri yang datang supaya tidak intervensi ke dalam asrama pelajar. (Tujuannya) agar santri yang ingin bertemu orang tuanya datang ke wisma tamu. Jadi bukan hotel, wisma tamu," kata Panji.
Selain untuk wali santri, siapa pun yang berkunjung ke Ponpes Al Zaytun juga dapat menggunakan wisma tamu itu untuk menginap. Tak terkecuali para wartawan. Panji kemudian kembali menekankan kepada Bupati Indramayu bangunan ini bukan hotel.
"Kalau ada wartawan yang datang ke kampus Al Zaytun ingin menginap juga seperti itu (tentu diperbolehkan). Bu Bupati, ini bukan hotel," tegas Panji.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti