Suara.com - Kelangkaan gas Elpiji 3 kilogram terjadi di sejumlah daerah di Indonesia sejak beberapa waktu belakangan ini.
Kelanggakaan terjadi diantaranya di Jawa Timur, Kabupaten Belitung Timur, Bengkulu, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi.
Karena itulah PT Pertamina Patra Niaga mendambah pasokan stok Elpiji 3 kilogram hingga 700 ribu tabung untuk disebar ke sejumlah daerah yang mengalami kelangkaan.
Sementara itu, khusus di wilayah Jawa Timur, Pertamina Patra Niaga menambah pasokan gas elpiji sebanyak 1.023.511 tabung pada periode 25-31 Juli 2023.
Baca Juga: Warganet Nilai Jokowi Beri Sinyal Pada Prabowo-Erick Thohir, Bagaimana Nasib Ganjar?
Penyebab kelangkaan gas elpiji 3 Kg
Menurut Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, peningkatan konsumsi gas subsidi itu telah terjadi pada Juli 2023, dengan peningkatan sebesar 2 persen dibandin bulan sebelumnya.
Ia juga mengatakan, tidak tertutup kemungkinan kelangkaan juga terjadi karena adanya pihak-pihak menyalahgunakan Elpiji subsidi itu, seperti yang terjadi di Karawang dan Padang.
Karena itulah, lanjut Irto, Pertamina terus bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mengantisipasi adanya penyalahgunaan di lapangan.
Khofifah minta kelangkaan elpiji diusut
Baca Juga: Kembali Jadi Komisaris Utama, Segini Gaji Ahok di Pertamina
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ikut angkat suara mengenai kelangkaan gas elpiji 3 kilogram.
Ia mengaku menerika banyak laporan mengenai kelangkaan gas subsidi itu di beberapa daerah di Jatim, dalam beberapa hari terakhir.
Ia lantas mencurigai ada permainan pihak-pihak tertentu di balik kelangkaan ini. Karena itu Khofifah meminta Dinas ESDM Jatim berkoordinasi dengan Polda Jatim.
"Saya minta Dinas ESDM Jatim untuk berkoordinasi dengan Polda Jatim untuk menyelidiki ke mana saja tabung gas 3 kilogram yang banyak dipakai warga itu," kata Khofifah pada awak media di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (27/7/2023).
DPR RI angkat bicara
Tak hanya pemerintah daerah, DPR RI juga ikut angkat bicara mengenai kelangkaan gas elpiji 3 kilogram.
Dalam keterangan tertulisnya, Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah untuk segera mencari penyebab kelangkaan gas elpiji subsidi yang terjadi belakangan ini.
Ia menekankan, elpiji 3 kilogram adalah salah satu kebutuhan pokok masyarakat dan karena itulah pemerintah memiliki kewajiban untuk menjaga ketersediaannya.
“Masyarakat mengeluh karena sangat membebani mereka, khususnya bagi warga kalangan menengah ke bawah. Apalagi banyak warga yang berjam-jam harus antre demi bisa mendapat gas LPG bersubsidi,” ujar Puan.
Sementara itu Waki ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung menyatakan akan segera memanggil Menteri BUMN Erick Thohir terkait kelangkaan gas elpiji 3 kilogram.
Pertamina upayakan pasokan normal pekan depan
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan, hingga kini Pertamina terus mempercepat distribusi pasokan gas elpiji 3 kilogram ke sejumlah daerah.
Menurutnya, Pertamina dan jajarannya di daerah terus berkomitmen untuk menjaga pasokan agar tetap aman.
Nicke berharap, ketersediaan gas elpiji 3 koligram akan berangsur normal dalam satu pekan ke depan.
Kontributor : Damayanti Kahyangan