Alasan Sakit Tak Bisa Dibuktikan, Bareskrim Layangkan Panggilan Pemeriksaan Kedua Panji Gumilang Selasa Depan

Jum'at, 28 Juli 2023 | 20:33 WIB
Alasan Sakit Tak Bisa Dibuktikan, Bareskrim Layangkan Panggilan Pemeriksaan Kedua Panji Gumilang Selasa Depan
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro. [Suara.com/M Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri telah melayangkan surat panggilan kedua kepada Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang untuk diperiksa terkait kasus penistaan agama. Pemeriksaan tersebut dijadwalkan berlangsung pada Selasa (1/8/2023) pekan depan.

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro menjelaskan, surat panggilan kedua ini dilayangkan kepada Panji setelah yang bersangkutan mangkir dalam panggilan pertama pada Selasa (27/7/2023) lalu.

"Oleh karena itu kami melayangkan panggilan kedua yaitu kami panggil sebagai saksi dan diharapkan besok tanggal 1 Agustus yang bersangkutan bisa hadir untuk memenuhi panggilan kami," kata Djuhandhani di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (28/7/2023).

Menurut Djuhandhani, Panji saat panggilan pertama tidak hadir dengan alasan sakit. Meski dilengkapi dengan surat dokter namun menurutnya kebenaran daripada alasan sakit tersebut tidak bisa dibuktikan.

"Itu surat dokter secara formil tidak bisa dibuktikan," ujarnya.

Tangan Patah

Kuasa hukum Panji, Hendra Effendi sempat mengungkap alasan kliennya tidak bisa memenuhi panggilan pemeriksaan karena masih dalam masa pemulihan luka patah tulang pada tangan kiri.

"Habis sakit masih pemulihan. Itu tangannya yang patah, tangan kiri itu," kata Hendra kepada wartawan, Kamis (27/7/2023).

Namun saat itu Hendra memastikan perwakilan dari timnya akan datang ke Bareskrim Polri untuk memberi penjelasan kepada penyidik.

Baca Juga: Satu Per Satu Terkuak, Ini Gurita Bisnis Panji Gumilang Selain Al Zaytun

"Sementara yang pasti (datang) kuasa hukum. Kalau Pak Panji belum pasti," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI