Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan sejumlah pesan kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menyikapi tantangan dalam menanggulangi terorisme.
Pernyataan itu disampaikan Ma'ruf pada acara Peringatan Hari Jadi Ke-13 BNPT RI bertajuk 'BNPT Hadir untuk Negeri, Indonesia Damai Menuju Indonesia Emas'.
"Pertama, perkuat kolaborasi melalui pendekatan multipihak. Tangkal terorisme secara berjemaah, atau dilakukan secara bersama-sama," kata Ma'ruf di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2023).
Dia meminta, BNPT meneruskan langkah-langkah kontraradikalisasi untuk menangkal berkembangnya paham radikal.
Baca Juga: Diungkap BNPT! Remaja, Anak, dan Perempuan Jadi Kelompok Paling Rentan Terpapar Radikalisme
Kemudian, Ma'ruf juga menyebut BNPT perlu terus melakukan deradikalisasi untuk mengembalikan mereka yang sudah terpapar radikalisme dengan bekerja sama bersama kementerian dan lembaga lainnya.
"Kedua, rangkul kalangan muda, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan RT/RW dengan dibantu tokoh agama dan tokoh masyarakat," ucap Ma'ruf.
Menurut dia, BNPT perlu mempromosikan moderasi beragama sekaligus memperkuat paham kebangsaan.
"Berikan pemahaman bahwa Indonesia adalah negara kesepakatan atau di kalangan umat Islam disebut sebagai darul mitsaq. Dalam agama, kesepakatan harus dihormati, dan tidak boleh dilanggar. Pancasila adalah piagam dari kesepakatan tersebut," tutur Ma'ruf.
Terakhir, dia menyebut BNPT harus melakukan monitor untuk mengawasi media sosial, terutama menjelang Pemilu 2024. Sebab, dia menilai gerakan radikal terorisme berpotensi tumbuh subur menjelang pemilu.
Baca Juga: Mahfud MD Minta BNPT Turun Tangan Awasi Gerakan Radikal di Ponpes Al Zaytun
"Pahami segala bentuk risiko, agar tidak dimanfaatkan oleh kaum intoleran untuk memengaruhi dan memecah belah umat Islam," ujar Ma'ruf.
"Cegah penyalahgunaan media sosial agar tidak menjadi tempat yang subur bagi narasi-narasi intoleran dan ujaran kebencian," katanya.