Lalu, alih-alih menggandeng Cak Imin, Prabowo nampaknya lebih tertarik dengan sejumlah sosok yang memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi.
“Belakangan malah mengerucut pada orang-orang yang dianggap dekat dengan Jokowi, entah itu Gibran atau Erick Thohir,” ujar Yunarto Wijaya.
Dan terkait penentuan capres-cawapres, menurut informasi yang ia dapat, Prabowo akan mendiskusikannya dengan Cak Imin.
Ini mengiysratkan seakan-akan Ketum PKB itu tidak masuk dalam radar cawapres Prabowo, padahal jauh-jauh hari PKB telah menyatakan kalau Cak Imin ingin mendampingi Prabowo sebagai cawapres.
Yunarto juga menyatakan, lambannya Prabowo dalam menyambut keinginan PKB untuk menjadikan Cak Imin sebagai cawapres, bisa membuat partai itu berpaling ke partai lain.
Terlebih kemarin telah terjalin komunikasi politik antara Cak Imin dengan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani.
“Kemudian menyebabkan partai merah (PDI Perjuangan) ini belakangan malah terasa lebih menarik buat sebagian partai lain termasuk PKB,” lanjutnya.
Pandangan berbeda datang dari Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno. Ia menilai, hingga kini Cak Imin paling berpotensi menjadi cawapres Prabowo.
Menurutnya, sejak awal Gerindra sejumlah elit Gerindra telah menyatakan hal tersebut, sebagai bentuk kuncian agar PKB tidak berpindah poros.
Baca Juga: Lembaga Survei Australia Prediksi Pilpres 2024 Berlangsung Ketat, Pemenang Belum Pasti
Kontributor : Damayanti Kahyangan