5 Fakta Baru Mahasiswa UMY Korban Mutilasi: Ternyata Sedang Teliti LGBT, Dibunuh Responden?

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 28 Juli 2023 | 13:28 WIB
5 Fakta Baru Mahasiswa UMY Korban Mutilasi: Ternyata Sedang Teliti LGBT, Dibunuh Responden?
Dua terduga pelaku mutilasi yang diamankan di Mapolda DIY, Minggu (16/7/2023). [Hiskia Andika Weadcaksana/Suarajogja.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fakta kasus mutilasi di Sleman dengan korban Redho Tri Agustian sedikit demi sedikit mulai terbongkar. Terbaru, pihak UMY mengungkap bahwa korban sedang melakukan penelitian mengenai komunitas LGBT.

Diketahui kasus mutilasi ini berawal dari temuan potongan kaki dan tangan di Kapenewon Turi, Sleman pada 12 Juli 2023 petang lalu. 

Kepolisian kemudian menangkap dua pelaku berinisial W dan RD yang menghabisi nyawa korban Redho Tri Agustian, mahasiswa Fakultas Hukum UMY. Simak fakta Mahasiswa UMY yang jadi korban mutilasi berikut ini.

1. Redho Dapat Beasiswa

Fakta baru terungkap dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tempat Redho Tri Agustian menempuh pendidikan. Pihak UMY mengungkap informasi tentang aktivitas Redho di kampus yang kemungkinan berkaitan dengan motif kematiannya.

Wakil Rektor V Bidang Kerjasama dan Internasional UMY, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc, membeberkan bahwa Redho adalah mahasiswa UMY penerima dana hibah (beasiswa) penelitian mahasiswa. Beasiswa itu merupakan bagian dari program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Republik Indonesia Tahun 2023.

2. Teliti Kelompok LGBT

Sementara itu topik penelitian yang diajukan oleh Redho adalah mengenai perilaku menyimpang kaum gay (LGBT). Dalam penelitian itu, Redho diharuskan mengumpulkan data primer dengan berinteraksi dan masuk kelompok yang berafiliasi dengan LGBT. 

Informasi yang didapat Prof. Achmad Nurmandi bahwa mendiang Redho mencoba memasuki kelompok atau Individu yang terlibat LGBT melalui media sosial Facebook. "Jadi memang sedang meneliti, namanya meneliti kan orang harus mencari informasi," kata Achmad pada Kamis (27/7/2023).

Baca Juga: Diduga Sarang LGBT, Rektor UKI Bantah Hutan Kota Cawang di Wilayah Mereka

"Kelompok-kelompok unik di Jogja, kelompok-kelompok LGBT, kelompok radikal. Yang kita tahu kan sudah 3 bulan dia meneliti itu, cuma kan masuk kelompok itu susah," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI