Suara.com - Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli menyentil sikap 'cawe-cawe' atau turun tangannya Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2024.
Dia menilai sikap Jokowi itu didasari oleh peta politik yang menunjukkan tidak adanya bakal calon presiden yang bisa dianggap andal dari segi integritas, track record, dan kemampuan menyelesaikan masalah.
"Nah, kebanyakan orang-orang di sekitar Presiden Jokowi banyak memiliki masalah KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme)," kata Rizal dalam siniar bersama Refly Harun yang berjudul 'Cawe-cawe Pejabat Makin Menjadi! Rizal Ramli 'Serang' Pentolan Istana: Wis! Sadar Diri LBP & JKW!' pada Jumat (28/7/2023).
"Mereka (orang-orang di sekitar Jokowi) berhasil menumpuk kekayaan luar biasa besar dan mereka takut kalau ada pimpinan baru, bisa bisa pada hilang semua itu," tambah Rizal.
Baca Juga: Mohon Bersabar! Cawapres Ganjar Baru Diumumkan Awal November, Puan: Waktunya Masih Panjang
Untuk itu, lanjut dia, sempat berhembus isu-isu mengenai perpanjangan masa jabatan presiden dan wakil presiden hingga penundaan pemilu yang disampaikan oleh sejumlah pejabat pemerintahan.
Namun, wacana ini mendapatkan penolakan dan kecaman dari masyarakat. Terlebih, perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu dianggap melanggar konstitusi yang berlaku.
"Ini merupakan guarantee buat pejabat pejabat yang selama ini sangat korup, yang selama ini menyalahgunaan kekuasaan agar mereka terlindungi," ujar Rizal.
Lebih lanjut, Rizal menyebut para pejabat ini membutuhkan presiden setelah Jokowi untuk menjadi 'boneka' yang bisa memuluskan kepentingan mereka masing-masing.
"Ternyata capres yang dijago-jagokan itu tetangga di Wadas. Ternyata kelasnya cuma segitu doang," tegas Rizal.
Baca Juga: Disebut 'Mempermainkan' Hukum, Jaksa Ini Kena Semprot Jokowi
Dia bahkan menyebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diusung PDIP sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2024 tidak terlalu hebat.