Khutbah Jumat Tentang Hari Asyura: Hari Allah Menerima Taubat Nabi Adam As

Kamis, 27 Juli 2023 | 20:50 WIB
Khutbah Jumat Tentang Hari Asyura: Hari Allah Menerima Taubat Nabi Adam As
Ilustrasi Khutbah - Khutbah Jumat Tentang Hari Asyura: Hari Allah Menerima Taubat Nabi Adam As (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menyambut hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram, umat Islam dapat menyiapkan teks kutbah Jumat. Isi dari kutbah Jumat Ini bisa bervariasi. Berikut kami berikan contoh khutbah Jumat tentang hari Asyura. 

Sebagaimana dikutip dari laman NU Online, khutbah Jumat di bawah ini berisikan tentang keistimewaan Asyura sebagai hari diterimanya taubat Nabi Adam A.S. 

Asyura Sebagai Hari Diterimanya Taubat Nabi Adam 

Saudara-saudara Kaum Muslimin, jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah, 

Muharram adalah bulan yang sangat mulia di dalam Islam. Tidak hanya menjadi pengawal kalender Hijriah, namun juga ada banyak sejarah di dalamnya. Karena, di bulan ini ada sejumlah peristiwa bersejarah penting yang mempunyai pesan moral luhur. Salah satunya yaitu diterimanya tobat Nabi Adam as pada 10 Muharram.  

Jamaah Jumat yang berbahagia, 

Kisah pertobatan Nabi Adam kali ini telah disinggung dalam salah satu hadits Nabi riwayat At-Tirmidzi. Rasulullah saw pernah bersabda yang artinya: 

"Bila seseorang puasa sebulan setelah bulan Ramadhan, maka puasalah di bulan Muharram. Karena di bulan itu, hari-hari ketika Allah Swt menerima tobat suatu kaum, dan menerima tobat kaum-kaum yang lain.” (HR At-Tirmidzi)  

Berhubungan dengan hadits di atas, Ibnu Rajab al-Hambali di dalam Lathaiful Ma’arif menyampaikan bahwa: 

Baca Juga: 12 Amalan Malam 10 Muharram Sesuai Sunnah yang Datangkan Limpahan Pahala

“Ibnu Rajab telah mensahihkan sebuah hadis dari Abu  Ishaq dari al-Aswad bin Yazid bahwasanya ia berkata: Aku bertanya kepada ubaid bin Umair perihal puasa di hari ‘Asyura, ia menjawab: Muharram adalah bulan Allah yang penting (al-ashamm).  Di dalamnya Nabi Adam diterima tobatnya. Bila kamu mampu untuk tidak melewatinya tanpa puasa, maka puasalah.” (Ibnu Rajab al-Hambali, Lathaiful Ma’arif, tanpa tahun: 54)  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI