Tokoh-Tokoh Perempuan di Bursa Cawapres 2024, Penerus Megawati?

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 27 Juli 2023 | 17:37 WIB
Tokoh-Tokoh Perempuan di Bursa Cawapres 2024, Penerus Megawati?
Kolase tokoh perempuan di bursa cawapres. Yenny Wahid; Susi Pudjiastuti; Khofifah Indar Parawansa. [Kolase Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menjelang Pemilihan Presiden 2024 mendatang, sejumlah tokoh perempuan disebut-sebut berpeluang menjadi calon wakil presiden (cawapres).

Ada tiga tokoh perempuan yang ramai diperbincangkan masuk di bursa cawapres 2024. Tokoh-tokoh tersebut yaitu Khofifah Indar Parawansa, Yenny Wahid, dan Susi Pudjiastuti.

Tiga nama tersebut kerap terjaring survei sebagai figur cawapres berpotensi. Kemunculan nama tokoh perempuan dalam bursa pencapresan membawa warna yang berbeda. Terlebih lagi sejak pemilihan presiden langsung digelar pertama kalinya di Indonesia pada tahun 2024 mendatang, keterlibatan capres atau cawapres perempuan sangatlah minim. 

Sepanjang sejarah Indonesia, hanya Megawati Soekarnoputri satu-satunya tokoh perempuan yang pernah mencalonkan diri yaitu pada Pemilihan Presiden 2004 dan 2009.

Baca Juga: Lagi Nyari yang Satu Visi dengan Ganjar, Puan Sebut Lima Nama Cawapres Masih Bisa Berubah

Dalam Pemilihan Presiden 2024 ini, bisa jadi menjadi momentum terbaik untuk warga Indonesia mempunyai sosok pemimpin perempuan. Hal tersebut karena untuk pertama kalinya bursa pilpres Indonesia surplus tokoh perempuan potensial. Terlebih dalam sisi karier, rekam jejak, kapasitas, dan kapabilitas, tokoh perempuan di atas memang dianggap kompeten.

Lantas, siapakah di antara ketiga tokoh perempuan tersebut yang paling layak nyapres pada tahun 2024? Berikut analisa singkat tokoh perempuan yang ada di bursa cawapres 2024 tersebut.

Khofifah Indar Parawansa

Dari segi rekam jejaknya, Khofifah Indar Parawansa lebih unggul dibandingkan dengan tokoh lain yang berpotensi sebagai capres. Khofifah yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur tersebut sudah memiliki banyak pengalaman di pemerintahan, baik sebagai menteri ataupun sebagai anggota DPR.

Khofifah dianggap berpeluang jadi cawapres karena memimpin salah satu provinsi dengan kantong suara terbesar, terlebih statusnya yang berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU). Ia termasuk tokoh yang mudah diterima oleh kelompok, karena ia bisa masuk di kelompok partai berbasis nasional, terlebih lagi parpol berideologi Islam.

Baca Juga: Mendag Janji Stop Impor Garam, Susi Pudjiastuti: Awas Kalau Bohong

Salah satu partai yang memperhitungkan nama Khofifah adalah Nasional Demokrat. Partai pimpinan Surya Paloh itu memasukkan Khofifah ke daftar kandidat cawapres Anies Baswedan. Selain Nasdem, Partai Golkar dan Gerindra juga disinyalir melakukan pendekatan ke Khofifah. Ia pun disebut-sebut dalam daftar kandidat cawapres Prabowo Subianto.

Yenny Wahid

Nama Yenny Wahid, putri Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid juga masuk dalam bursa akan menjadi cawapres yang bertarung dalam Pemilu 2024 mendatang. Namanya bahkan sempat muncul dalam kandidat pendamping Ganjar Pranowo.

Namun, di awal Juli 2023 lalu namanya cukup potensial mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres.

Pengamat Politik Ujang Komarudin menjelaskan bahwa masuknya nama Yenny Wahid sudah dalam perhitungan yang matang. Bahkan, posisinya yang disebut-sebut akan menjadi cawapres bisa menjadi opsi besar untuk capres yang akan maju.

Bahkan, ia menyebut Yenny Wahid bisa menjadi representasi perempuan untuk cawapres yang akan bertarung dalam Pemilu 2024 mendatang.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menjelaskan bahwa Yenny Wahid juga menjadi representasi dari NU, bahkan bisa mendobrak suara dari kelompok Nahdliyin.

Yenny Wahid bahkan sudah dideklarasikan Partai Solidaritas Indonesia untuk menjadi cawapre Ganjar Pranowo. PDI Perjuangan sebagai partai pengusung Ganjar pun mengatakan tak menutup kemungkinan mengusung cawapres perempuan.

Di sisi lain, Yenny Wahid juga masuk dalam pembicaran di Koalisi Perubahan yang mendukung cawapres Anies Baswedan. Baik Nasdem maupun Partai Demokrat pernah menyebut Yenny Wahid dalam kandidat cawapres Anies.

Susi Pudjiastuti

Sosok Susi Pudjiastuti mencuat di panggung politik nasional sepanjang tahun 2014-2019. Rekam jejaknya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan saat itu banyak menarik perhatian masyarakat karena terkesan tanpa adanya intervensi.

Sikap tegasnya melarang ekspor benur lobster dan aksi penenggelaman kapal nelayan asing pencuri ikan berhasil melambungkan namanya. Bahkan, sejak ia tidak lagi berkiprah sebagai menteri di tahun 2019, popularitas Susi tidak surut. Ia tetap menjadi magnet di kalangan generasi muda.

Untuk maju sebagai calon presiden di tahun 2024 mendatang, Susi Pudjiastuti sendiri memiliki langkah awal yang cukup baik. Berdasarkan hasil survei Vox Populi Research Center yang dirilis pada bulan Oktober 2020 lalu, pengusaha transportasi udara tersebut mempunyai elektabilitas 1,5%. Terdapat kenaikan sebanyak 0,3% dibandingkan dengan survei sebelumnya.

Nama Susi Pudjiastuti di bursa cawapres mencuat ketika disambangi Anies Baswedan di Pangandaran, Jawa Barat.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI