Suara.com - Eksponen Partai Golkar Lawrence TP Siburian mendesak pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umun Partai Golkar, menyusul dorongan untuk pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Menurut Lawrence, pengunduran diri Airlangga itu perlu dilakukan untuk kemudian segera dilakukan Munaslub.
"Jadi sebenarnya sebagaimana kami katakan sejak semula, ada dua cara yang paling cepat, simpel dan biaya ringan, Pak Airlangga mengundurkan diri, menyatakan mengundurkan diri. Kemudian DPP Golkar melakukan pleno menetapkan rapim, kemudian menetapkan Munaslub, itu yang paling cepat murah dan ringan," tutur Lawrence di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (27/7/2023).
Menurut Lawrence, seandainya Airlangga enggan mengundurkan diri, desakan Munaslub bisa dilakukan melalui cara lain.
"Dan yang kedua kalau beliau tetap ngotot bertahan tidak mau melaksanakan Munaslub maka terpaksa kita yang melaksanakan Munaslub, dengan mengundang seluruh pemegang hak suara. baik DPP maupun DPD 1, dan DPD 2," kata Lawrence.
"Jadi untuk rapim DPP bersama DPD 1 dan ormas pendiri dan didirikan, kemudian di dalam Munaslub DPP ormas pendiri dan didirikan dan DPD 1 beserta seluruh DPD 2. Itu Munaslub," sambungnya.
Lawrence lantas mendesak agar Airlangga dapat segera mengundurkam diri, paling lambat awal Agustus.
"Jadi itu kita minta secepatnya bulan ini paling lambat awal bulan depan, seperti sudah dijelaskan oleh Pak Idrus Marham segala sesuatunya bahwa jangan menyandera partai, karena persoalan-persoalan pribadi-pribadi, persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kedudukan sebagai menteri sehingga mencoba melakukan negosiasi ke kiri ke kanan yang sudah tidak mungkin lagi menjadikan capres atau cawapres. Negosiasi menjual partai Golkar dan menyandera Partai Golkar, ini kita tidak inginkan," tutur Lawrence.
![Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) usai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Senin (24/7/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/07/24/30686-menko-perekonomian-airlangga-hartarto-diperiksa-kejagung.jpg)
Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam, meminta Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk mundur dari jabatannya. Airlangga dianggap sudah tak bersih hingga dinilai sudah merusak partai berlambang beringin.
Hal itu disampaikan Ridwan usai dirinya mengaku telah berubah pikiran dan sikap setelah menjalankan ibadah salat subuh. Kekinian dirinya mendorong adanya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar untuk mengganti Airlangga.