Suara.com - Perjalanan Jakarta International Stadium (JIS) agar bisa digunakan dalam perhelatan Piala Dunia U-17 mendatang cukup berliku.
Terakhir, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan kalau Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah berkirim surat pada PSSI pada Kamis, 20 Juli 2023 lalu.
Menurut Erick, sakah satu yang disinggung FIFA dalam surat tersebut adalah mengenai kondisi rumput di lapangan JIS.
FIFA merekomendasikan agar PSSI mengganti rumput stadion milik Pemprov DKI itu, dengan alasan keselamatan yang belum terpenuhi.
Baca Juga: 3 Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Baru Tercatat di Transfermarkt, Siapa Saja?
"Jadi di sini jelas bahwa salah satunya (rumput JIS) ini harus diperbaiki Kalau tidak ini akan menjadi major risk saat pelaksanaannya," kata Erick saat membacakan surat dari FIFA di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2023).
"Jadi (rumput stadion) memang harus diganti. Jangan nanti jadi polemik seakan-akan kami mempolitisir isu rumput," tandasnya.
Seperti apa lika-liku JIS menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17? Simak ulasannya berikut ini.
Awalnya stadion peninggalan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini diklaim telah memenuhi standar FIFA. Namun ternyata ditemukan sejumlah hal yang mematahkan klaim tersebut.
Di antaranya rumput lapangan yang tidak sesuai standar FIFA, minimnya jalur keluar masuk stadion, hingga kurangnya lahan parkir di sekitar stadion kebanggan warga Jakarta itu.
Baca Juga: Thomas Doll Ungkap Alasan Frank Wormuth Sosok Tepat Bagi Timnas Indonesia U-17
Hal itu diketahui setelah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono beserta Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau JIS pada Selasa (4/7/2023).
Ketika itulah diketahui kalau ada sejumlah kekurangan di stadion itu hingga pemerintah memutuskan akan melakukan renovasi yang memakan biaya miliaran rupiah.
Buro Happold angkat bicara
Rencana renovasi JIS yang akan dilakukan oleh pemerintah, sempat menuai pro dan kontra. Tanggapan kontra salah satunya adalah menganggap renovasi bernuansa politis, karena JIS dibangun pada era Gubernur DKI Jakarta Anies baswedan.
Namun anggapan itu seakan luntur ketika konsultan JIS asal Inggris, Buro Happold, angkat bicara. Adapun Buro Happold disebut-sebut terliat dalam mendesain JIS.
Dalam laman resminya, Buro Happold menyatakan, pembangunan JIS dilakukan tidak berdasarkan rekomendasi yang mereka berikan, sehingga menimbulkan banyak permasalahan.
"Hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Happold. Temuan ini telah disampaikan oleh Buro Happold dalam surat terpisah," ujar Buro Happold.
Anies Baswedan enggan berkomentar
Setelah bergulis beberapa waktu, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya angkat bicara mengenai JIS.
Pada Rabu (12/7/2023), di hadapan awak media di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Anies menyatakan tidak ingin ikut campur dalam polemik yang berkembang mengenai JIS.
Ia seakan menghindar dan tak ingin mengomentari lebih lanjut mengenai pembangunan JIS yang diduga tidak sesuai rekomendasi Buro Happold.
"Oh ya saya nggak cawe-cawe dah soal itu," ujar Anies kepada awak media di Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Rabu (12/7/2023).
Kontributor : Damayanti Kahyangan