Jajaran Ketua DPD Golkar Ngaku Tak Bahas Munaslub, Eksponen: Itu Tutup Mulut, Takut Dicoret!

Rabu, 26 Juli 2023 | 13:11 WIB
Jajaran Ketua DPD Golkar Ngaku Tak Bahas Munaslub, Eksponen: Itu Tutup Mulut, Takut Dicoret!
Eksponen Partai Golkar Lawrence T.P Siburian usai memenuhi panggilan Dewan Etik Golkar di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (17/7/2023). (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPD I Partai Golkar NTT Emanuel Melkiades Laka Lena menegaskan tidak ada pembahasan untuk pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di antara para ketua DPD.

Pernyataan Melki ini menjawab soal masih adanya dorongan Munaslub dari sejumlah eksponen Paryai Golkar untuk mengganti Ketua Umum Airlangga Hartarto.

"Sampai sejauh ini, kami para ketua DPD saat ini, kalau kami komunikasi tidak ada pembicaraan terkait Munaslub yang menjadi agenda di kami, di ketua-ketua DPD 1. Sampai saat ini, saya sendiri dan juga banyak temen-teman yang kami kontak juga tidak ada juga yang membicarakan tentang munaslub," tutur Melki di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Menurut Melki, para pengurus di DPD justru bingung terkait adanya dorongan Munaslub yang dinilai tiba-tiba. Padahal DPD sendiri belum pernah membahasnya.

Baca Juga: Lika-liku Golkar Setelah Tumbangnya Soeharto, Kerap Diterpa Isu Internal

"Sampai saat ini enggak ada satu pun. Jadi ketika wacana itu berkembang di luar, kami sendiri kebingungan karena DPD 1 tidak ada pembahasan soal ini sama sekali," kata Melki.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena. (Dok: DPR)
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena. (Dok: DPR)

Ia memastikan kembali bahwa para ketua DPD tidak membahas mengenai Munaslub, tidak juga reaktif ketika wacana tersebut muncul.

"Ya, kami jalan seperti biasa, yang wacanakan ramai. Tetapi kami di dalam kok adem-adem saja sih, jalan seperti biasa," ujarnya.

Adapun saat ini seluruh DPD berfokus terhadap pemenangan Partai Golkar menyongsong Pemilu 2024.

"Jadi sampai saat ini, ya, pembahasan kami semacam tema-tema konsolidasi dan Pemilu, tidak pernah ataupun tidak ada atensi kami untuk Munaslub," kata Melki.

Baca Juga: Eksponen Partai Golkar Kasih Deadline Bulan Ini Harus Munaslub; Harusnya Setahun yang Lalu

Sementara itu, eksponen Partai Golkar Lawrence T.P Siburian sebelumnya menilai para ketua DPD saat ini masih tutup terhadap wacana Munaslub. Sikap demikian dilakukan DPD, menurut Lawrence karena para ketua DPD khawatir namanya dikeluarkan dari daftar pencalonan anggota legislatif.

"Begini, soal DPD sama DPP, ini kan mereka tuh tutup mulut semua, diam. Karena mereka itu takut dicoret pencalonannya menjadi anggota legislatif maupun di pusat maupun di daerah. Begitu juga yang mau mencalonkan diri menjadi gubernur, wakil gubernnur, bupati, wali kota. Takutnya tidak direkomendasikan oleh DPD-nya masing-masing," tutur Lawrence saat dihubungi, Selasa (25/7/2023).

"Jadi cuma tutup mulut," kata Lawrence.

Wacana Munaslub Masih Berjalan

Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar yang terdiri dari sejunlah eksponen Partai Golkar konsisten mendukung pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar untuk mengganti Airlangga Hartarto. Kekinian mereka sudah membulatkan pilihan untuk mendorong Luhut Binsar Pandjaitan menjadi suksesor Airlangga di kepimimpinan Golkar.

Eksponen Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua Umum DEPINAS SOKSI, Lawrence TP Siburian menuturkan ada sejunlah tokoh yang sebenarnya layak untuk menjadi ketua umum Golkar. Termasuk dengan Bahlil Lahadalia yang belakangan menyatakan diri siap maju pemilihan ketua umum.

"Semua tokoh-tokoh kita yang punya kapasitas untuk jadi ketua umum menggantikan Pak Airlangga itu kita sudah bikin matriksnya, dan kita sudah menganalisis satu per satu," kata Lawrence dihubungi, Selasa (25/7/2023).

"Ya seperti Pak Luhut, Pak Bahlil, kemudian itu Pak Agus Gumiwang, kemudian itu Pak Bambang Soesatyo dan lain-lain. Jadi kita sudah bahas dan kita sudah pada satu kesimpulan bahwa mereka itu memang punya kapasistas," sambung Lawrence.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) memberi pernyataan pers usai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Senin (24/7/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) memberi pernyataan pers usai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Senin (24/7/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Ada beberapa pertimbangan sebelum eksponen menentukan satu pilihan siapa yang tepat menggantikan Airlangga. Hal-hal yang menjadi pertimbamgan itu di antara situaasi terkinindi mana pelaksanaan Pemilu berupa Pilpres dan Pileg sisa 7 bulan. Ditambah pada Oktober mendatang sudah harus mendaftarkan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung.

"Dan juga menetapkan nomor urut calon legislatif Partai Golkar yang sudah sangat singkat sekali, ini kan Juli-Agustus-September-Oktober, dua bulan berapa hari lah. Jadi yang satunya dua bulan berapa hari, yang satunya enam bulan berapa hari, kurang lebih 7 bulan ya ke Pileg," kata Lawrence.

Atas sejumlah pertimbangan itu, ia menilai sosok Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang layak meneruskan memimpin Partai Golkar. Diketahui Luhut juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar.

"Dari analisis kita yang punya kapasitas untuk menjadi ketua umum tersebut kita jatuhkan pilihan kita pada Pak Luhut karena situasi yang sudah sangat singkat tentu kami punya kriteria untuk menilai itu. Selain leadership, kemudian latar belakang dan kemampuannya juga, managemen juga, keterpengaruhan juga, jaringan juga, itu semua kita nilai," kata Lawrence

"Dan memang mereka semua itu sudah memenuhi persyaratan. Hanya saja, kita melihat dalam situasi yang sangat sempit ya maka kita memprioritaskan, maka kita memberi prioritas pada Pak Luhut," kata Lawrence.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI