Suara.com - Belakangan ini, Ustadz Adi Hidayat menjadi sorotan lantaran Google memblokir beberapa aplikasi pembelajaran miliknya di playstore. Menurut laporan akun Mina @m1n4_95 di Twitter, beberapa akun Ustaz Adi Hidayat diblokir Google setelah Ustadz Adi Hidayat memberikan bantuan Rp 14 miliar ke Palestina.
Menanggapi hal itu, Ustaz Adi Hidayat mengaku bahwa dirinya tidak mempermasalahkan jika semua akun miliknya untuk pembelajaran Al-Quran akhirnya dihapus.
"Saya mendapatkan info bahwa aplikasi kita sudah diremove oleh google yang tidak ada kaitan sama sekali. Anda bisa bayangkan kita membuat aplikasi Alquran tiba-tiba diremove", ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Menurut Ustad Adi Hidayat, hal ini merupakan sebuah risiko dari sebuah perjuangan.
Baca Juga: Apakah Boleh Sholat Tahajud Tanpa Tidur? Ini Penjelasan Lengkap Ustadz Adi Hidayat
"Tapi kami ingin mengatakan walaupun matahari diletakkan di sebelah tangan Adi Hidayat, lalu rembulan diletakkan di tangan Adi Hidayat tidak pernah bisa menghentikan Adi Hidayat untuk menyampaikan kebenaran", beliau menegaskan.
"Saya sampaikan pada teman-teman untuk support rilai-nilai kebenaran dan juga jaga kondisi adab kita untuk semangat belajar", Ustadz Adi Hidayat menambahkan.
Banyak yang penasaran, seperti apa biografi Ustadz Adi Hidayat? Langsung saja simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Biografi Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat adalah seorang ulama dan mubaligh asal Indonesia, yang lahir di Pandeglang Banten pada tanggal 11 September 1984. Dirinya adalah seorang penceramah yang sangat dikenal berkat keahliannya yang menguasai isi Al-Quran beserta tata letak barisnya.
Baca Juga: Apakah Sholat Subuh Tanpa Doa Qunut Sah? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Selain itu ustadz Adi Hidayat ini juga menguasai ilmu hadits dan berbagai kitab agama beserta makna dan juga posisinya. Kepopuleran ustadz Adi Hidayat ini lantaran wawasan ilmu yang dimilikinya sangatlah luas dan penyampaiannya cukup lugas.
Ustadz Adi Hidayat adalah seorang anak dari Warsi Supena dan Hj. Rafiah Akhyar. Saat ini ustadz Adi Hidayat memiliki istri bernama Shufairok, dan dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai tiga orang anak. Anak yang pertama bernama Muhammad Hamilul Qurani, yang kedua bernama Amelia Habibatul Mustofa, dan ketiga bernama Muhammad Abdullah Amali.
Untuk latar belakang pendidikan, pendidikan pertama Adi Hidayat dimulai saat masuk TK Pertiwi Pandeglang pada 1989. Kemudian dilanjutkan ke SDN Karaton 3 Pandeglang.
Kemudian saat memasuki kelas 4 hingga kelas 6 Adi Hidayat beralih ke SDN Pandeglang. Karena prestasinya yang sangat cukup baik, ia dimasukkan ke dalam kelas unggulan yang menghimpun seluruh siswa terbaik tingkat dasar kabupaten Pandeglang waktu itu.
Selain itu, Adi Hidayat juga disekolahkan oleh kedua orang tuanya ke Madrasah Salafiyah Sanusiyyah Pandeglang hingga di daulat sebagai penceramah cilik setiap wisuda santri.
Kemudian setelah masa pendidikan sekolah dasarnya berakhir pada 1997 Adi Hidayat melanjutkan pendidikan Tsanawiyah dan Aliyah di pondok pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut.
Di jenjang inilah Adi Hidayat mendapatkan banyak bekal ilmu pengetahuan baik itu umum maupun agama. Adi Hidayat kemudian lulus dengan segudang prestasi yang dimiliki serta memiliki predikat sebagai santri teladan dalam dua bidang agama dan umum.
Pada 2003 Adi Hidayat mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta fakultas Dirasat Islamiyah. Dan pada 2005 Adi Hidayat juga mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studinya di Kuliyyah Dakwah islamiyah di Libya.
Sambil berkuliah, ia juga belajar berbagai disiplin ilmu kepada Syaikh-syaikh bersanad baik di Libya maupun negara yang pernah dikunjunginya.
Kecintaannya terhadap Al-Quran dan hadist menjadikannya mengambil program khusus lughah arabiyyah waadabuha demi memahami ke dalam makam dua sumber syariat ini.
Lalu pada 2009, Adi Hidayat diangkat menjadi ketua Dewan Khatib Jami Dakwah Islamiyyah Tripoli yang bertugas untuk menentukan para khatib dan pengisi di masjid Dakwah Islamiyah.
Selain itu, ia juga aktif mengikuti dialog internasional bersama para pakar lintas agama, mengisi berbagai At-Tawashul TV Libya. Dua tahun kemudian Adi Hidayat kembali ke Indonesia, lalu mengasuh pondok pesantren Al-Quran Al-Hikmah yang berlokasi di Lebak Bulus Jakarta.
Pada 2013, Adi Hidayat mendirikan Quantum Akhyar Institute, yaitu sebuah yayasan yang bergerak dibidang studio islam dan pengembangan dakwah di Bekasi. Yayasan ini punya program seperti sekolah terbuka UAH, kaderisasi ulama At-Taisir learning center (Program TFT, Program Berbaq, Program Kelas Profesi, dan Program Hati), Umrah dan Tour, serta beasiswa.
Tiga tahun berikutnya, ustadz Adi Hidayat mendirikan akhyar TV sebagai media dakwah utama. Lantaran punya ilmu pengetahuan yang cukup luas ustadz Adi Hidayat juga diketahui telah membuat 13 karya tulis sejak 2010.
Demikianlah ulasan seputar biografi Ustadz Adi Hidayat yang menarik untuk disimak.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama