Suara.com - Salah satu puasa Sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Muslim yaitu puasa 10 Muharram atau puasa Asyura. Namun, pada tanggal 10 Muharram ini juga bertepatan dengan puasa orang Yahudi. Lantas, apa perbedaan puasa 10 Muharram umat Islam dan Yahudi?
Mengenai perbedaan puasa 10 Muharram umat Islam dan Yahudi, Buya Yahya menjelaskan dalam kajiannya yang diunggah melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV pada tanggal 12 September 2018.
Dalam kajiannya, Buya Yahya menyampaikan Rasulullah SAW mengajarkan untuk melaksanakan puasa Sunnah pada tanggal 10 Muharram (puasa Asyura). Namun dikisahkan bahwa para sahabat pun merasa seperti ada yang mengganjal jika melaksanakan puasa tanggal 10 Muharram.
Pasalnya, puasa pada tanggal 10 Muharram tersebut seperti menyerupai puasanya orang Yahudi yang juga dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram.
Baca Juga: Hukum Memperingati 10 Muharram, Ini Amalan Ibadah yang Dianjurkan
“Ya, Rasulullah…. Bukankah engkau melarang kami menyerupai mereka (kaum Yahudi)? Tapi sekarang kenapa engkau malah perintahkan kami untuk puasa (10 Muharram)?” ujar Buya Yahya mencontohkan ucapan para sahabat yang sedang bertanya kepada Rasulullah SAW.
“Ini hari, hari yang diagungkan oleh orang Yahudi, kenapa engkau perintahkan kami untuk puasa, sama dong kami seperti mereka (orang Yahudi)?” ucap lagi Buya Yahya yang mencontohkan apa yang disampaikan oleh sahabat kepada Rasulullah SAW.
Mengenai pertanyaan para sahabatnya tersebut, Rasulullah SAW kemudian menjelaskan bahwa disunnahkan untuk melaksanakan puasa pada tanggal 9 Muharram untuk membedakan puasa 10 Muharram umat Islam dan puasa 10 Muharramnya orang Yahudi.
“Puasa 10 (Muharram) tetap, akan tetapi mendapat kesunnahan di atas kesunnahan, maka tambahlah tanggal 9 (Muharram) agar berbeda dengan orang Yahudi,” jelas Buya Yahya yang mencontohkan sabda Rasulullah SAW.
Kemudian Buya Yahya juga menambahkan, jika tidak sempat untuk melaksanakan puasa tanggal 10 Muharram, maka bisa melaksanakan puasa pada tanggal 10 Muharram dan 11 Muharram. Namun jika tidak sempat berpuasa pada tanggal 11 Muharram, maka bisa berpuasa satu hari lainnya di bulan Muharram.
Baca Juga: Buya Yahya Tegaskan Azab Orang yang Tidak Bayar Utang, Bener Bikin Kuburan Jadi Sempit?
“Kalau tanggal 9 (Muharram) tidak sempat berpuasa, maka Anda boleh berpuasa tanggal 10 (Muharram) dan tanggal 11 (Muharram). Jika Anda sudah berpuasa tanggal 10 (Muharram), namun tidak bisa berpuasa tanggal 11 (Muharram), maka Anda bisa ambil satu hari di sepanjang Muharram,” jelas lagi Buya Yahya.
Buya Yahya kembali menjelaskan bahwa perbedaan puasa orang Islam dan orang Yahudi ini ada 3. Adapun perbedaan puasa 10 Muharram umat Islam dan Yahudi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Puasa tanggal 10 Muharram dan tanggal 9 Muharram
2. Puasa tanggal 10 Muharram dan tanggal 11 Muharram
3. Puasa tanggal 10 Muharram dan satu hari puasa di hari lainnya di bulan Muharram
Namun, jika tidak sempat melakukan puasa pada tanggal 9 Muharram maupun tanggal 11 Muharram karena sakit atau halangan lainnya, maka cukup diniatkan bahwa puasa tanggal 10 Muharram yang kita kerjakan ini berbeda dengan puasa orang Yahudi.
Seperti itulah perbedaan puasa 10 Muharram umat Islam dan Yahudi sebagaimana penjelasan dari Buya Yahya.
Kontributor : Ulil Azmi