Suara.com - Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) mengecam pengancaman yang diduga dilakukan pengawal Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto terhadap jurnalis. Mereka mendesak aparat penegak hukum untuk menangkap dan mengadili pelaku.
"Komite Keselamatan Jurnalis menyatakan sikap mengecam ancaman tembak, yang disampaikan orang yang diduga pengawal Airlangga terhadap jurnalis yang meliput," kata Koordinator Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ), Erick Tanjung kepada wartawan, Rabu (26/7/2023).
Erick menilai apa yang dilakukan pelaku merupakan bentuk intimidasi terhadap jurnalis. Padahal kerja-kerja jurnalis dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Ayat (1).
"Mengimbau semua pihak, untuk ikut menjaga kebebasan Pers dan kebebasan berekspresi di Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Pengawal Airlangga Diduga Ancam Tembak Jurnalis, Kejagung: Kalau Petugas Kami Dilatih Sopan Santun
Ancam Tembak Jurnalis
Diberitakan sebelumnya seseorang yang diduga pengawal Airlangga mengancam menembak jurnalis. Peristiwa ini terjadi usai Airlangga diperiksa terkait kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan turunannya periode 2021-2022 di Kejaksaan Agung RI pada Senin (24/7/2023) malam.
Pantauan Suara.com sekitar pukul 21.10 WIB awalnya Airlangga hendak bergegas menuju mobil Toyota Land Cruiser hitam untuk meninggalkan lokasi. Namun sejumlah awak media berupaya untuk kembali menggali keterangan dari Airlangga.
Di saat bersamaan sejumlah orang berbadan kekat dengan mengenakan kemeja putih yang diduga pengawalnya nampak berupaya membuka jalan untuk Airlangga agar bisa masuk ke dalam mobil. Dorong-dorongan pun sempat terjadi hingga salah satu di antara pengawalnya berteriak mengancam menembak jurnalis.
“Buka jalan, gue tembak, tembak lo,” teriaknya.
Baca Juga: Pengawal Menko Airlangga Ancam Tembak Jurnalis, Kemenko Ekonomi Bantah Ucapkan Kata 'Gue Tembak Lo'
Setelah Airlangga masuk ke dalam mobil, kendaraan Toyota Kijang Inova yang diduga berisi rombongan pengawalnya lalu tancap gas hingga mengenai sejumlah awak media. Keributan kembali terjadi sampai pada akhirnya rombongan tersebut pergi seraya melontarkan umpatan.
"Goblok," teriaknya.
Bantahan Jubir Airlangga
Terkait adanya kejadian tersebut, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto pun menyampaikan permohonan maaf. Namun ia membantah adanya pengancaman
“Kami berterima kasih atas kesediaan teman-teman wartawan menunggu sekitar 12 jam pemeriksaan dan kami juga mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi usai pemeriksaan,” ujar Haryo Limanseto dala keterangannya, Selasa (25/7/2023).
Haryo mengklaim telah melakukan klarifikasi terhadap petugas Protokoler Kemenko Perekonomian. Berdasar hasil klarifikasi menurutnya tidak petugas yang mengucap kata-kata tembak.
Di sisi lain, Haryo juga menyampaikan bahwa Protokoler Kemenko Perekonomian telah memiliki SOP tersendiri dalam melaksanakan pendampingan kepada pimpinan dan dalam menjalankan tugasnya. Menurutnya, Protokol Kemenko Perekonomian tidak dibekali dengan senjata.