Suara.com - Meski kampange LGBT terus digaungkan di sejumlah Negara, namun Negara Rusia secara tegas menolak adanya LGBT. Adapun salah satu bentuk tindakan mereka terhadap LGBT yakni mensahkan UU larangan ganti kelamin di Rusia.
Diketahui, pada Jumat (14/7/2023), UU ganti kelamin di Rusia baik secara medis atau legal ini telah resmi disetujui anggota parlemen Rusia di Duma Negara (majelis rendah). Sebelum UU (Undang-Undang) ini disahkan, pihak majelis tinggi parlemen dan Presiden Vladimir Putin harus menyetujui UU tersebut terlebih dulu.
Selain larangan ganti kelamin, UU tersebut juga berisi tentang warga negara yang telah mengganti jenis kelaminnya tak diizinkan untuk mengadopsi/mengasuh anak. Larangan ini juga berlaku bagi pasangan yang menikah namun salah satu pasangan ganti kelamin, makan pernikahan dibatalkan.
Dalam UU tersebut juga menyebutkan, pemberian obat-obatan serta operasi perihal terapi ganti kelamin kini hanya diizinkan untuk kasus yang membutuhkan perawatan kelainan organ reproduksi yang menimpa anak-anak.
Baca Juga: Rawan Kriminalitas, Pemkot Jaktim Bakal Jaga Hutan Kota UKI 24 Jam
Lebih lanjut, dalam UU tersebut juga menyatakan bahwa hanya klinik yang memiliki lisensi Kementerian Kesehatan Rusia yang bisa membuat keputusan terkait perawatan yang demikian itus serta menerbitkan sertifikat relevan.
Dengan disahkannya UU tersebut, maka masyarakat yang ada di Rusia tidak lagi bisa secara bebas ganti kelaminnya. Mereka yang telah melakukan ganti kelamin juga tidak diizinkan mengadopsi anak yang ada di bawah UU terbaru.
Di sisi lain, aktivis pejuang hak transgender masih terus mengecam undang-undang larangan ganti kelamin tersebut. Adapun alasan mereka mengecamn Undang-Undang tersebut karena itu sama artinya membatasi hak-hak transgender yang ada di Rusia.
Kecaman juga datang dari kritikus yang mengeklaim bahwa undang-undang tersebut menimbulkan ketidakpastian perihal pengobatan penyakit tertentu yang tak ada kaitannya dengan prosedur operasi ganti kelamin.
Para dokter dan aktivitas pejuang hak transgender memperingatkan bahwa pengesahan UU tersebut juga hanya akan menciptakan semakin banyak 'pasar gelap' untuk keperluan operasi ganti kelamin. Dan yang lebih parahnya lagi, ini juga bisa memicu melonjaknya percobaan kasus bunuh diri pada kalangan anak muda.
Baca Juga: Hard Gumay: Bakal Ada Artis Terjerat Kasus Prostitusi dan LGBT Tahun Ini
Meski mendapat kecaman dari berbagai kalangan, namun Putin tetap kokoh dengan keputusannya dan berulang kali menegaskan bahwa LGBT bertentangan akan nilai-nilai tradisional Rusia.
Demikian ulasan mengenai UU larangan ganti kelamin di Rusia yang baru-baru ini sedang menjadi perbincangan hangat di Rusia. Semoga informasi ini bermanfaat!
Kontributor : Ulil Azmi