"Itu candaan yang sangat menyakitkan, tapi harus menjadi introspeksi diri kita. Bahwa itu adalah esensi perang, di mana tidak hanya mengirim pasukan tapi juga adu domba dan merupakan satu ancaman," tambahnya.
Sebab, dia menjelaskan, sudah banyak negara yang hancur karena perang saudara yang disulut oleh pertikaian kecil, seperti Libya dan Syria. Indonesia dinilai lebih rawan terjadi perpecahan karena beragamnya perbedaan di tengah masyarakat.
"Potensi-potensi konflik bisa dimunculkan, kalau kita tidak sadar diri dengan berbangsa dan bernegara," tandas Bamsoet.