Suara.com - Artis Bobby Joseph kembali ditangkap polisi terkait penyalahgunaan narkoba pada Senin (17/7/2023) kemarin. Ini menjadi penangkapan kedua bagi Bobby karena dia pernah diciduk dengan kasus serupa pada 10 Desember 2021 lalu. Ketika itu polisi menyita barang bukti narkotika jenis sabu seberat 0,49 gram.
Bobby saat diciduk juga dituding sebagai pengedar narkoba jenis tembakau sintetis. Namuh hal itu tidak terbukti. Dia pun sempat direhabilitasi karena terbukti menggunakan sabu.
Bobby lagi-lagi berurusan dengan pihak kepolisian dua tahun kemudian. Kali ini, ia terciduk memiliki dan mengonsumsi tembakau sintetis.
Lantas apa itu narkoba tembakau sintesis yang dipakai Bobby Joseph? Simak penjelasan berikut ini.
Baca Juga: Bukan Narkoba! Mita The Virgin Sebut Mulut Gerak-gerak Gegara Pasang Behel, Memang Sakit?
Apa Itu Tembakau Sintesis?
Tembakau sintetis atau dikenal dengan nama sinte termasuk dalam golongan NPS (New Psychoactibe Substance). Jenis narkoba ini diklasifikasikan sebagai kategori halusinogen.
Tembakau sintetis biasa dikenal masyarakat dengan nama ganja sintetis. Narkoba jenis ini dikenal dengan beragam nama, seperti Thunderbear, Ganesha, Hanoman, Cap Badak hingga Cap Gorilla.
Sinte adalah salah satu jenis narkoba yang membahayakan tubuh pengunannya. Pasalnya, sinte merupakan campuran bahan kimia industri dan tembakau yang sering disalahgunakan. Sinte mengandung FUB-AMB, AB-CHMINACA, 5-Fluoro-ADB dan beberapa varian lainnya.
Jenis itu populer dan tak jarang disalahgunakan untuk jenis narkoba dengan bentuk seperti tembakau atau cairan (liquid) rokok elektrik. Narkoba sinte ini merupakan salah satu jenis narkotika golongan 1.
Baca Juga: Dituduh Pakai Narkoba, Mita The Virgin Beberkan Alasan Mulutnya Gerak-Gerak
Sebagai informasi, narkotika golongan 1 di Indonesia hanya boleh dipakai atau dimanfaatkan sebagai bahan penelitian ataupun IPTEK. Namun kenyataannya, tak jarang tembakau sintetis ini disalahgunakan.
Jenis ini kadang disalahgunakan dengan dijualsecara ilegal. Contoh penyalahgunaan narkoba jenis ini adalah menyemprotkannya ke daun tembakau kering atau potongan rumput, sebelum akhirnya dijual dengan lebih murah ketimbang ganja alami.
Tak sedikit para penyalahguna mengonsumsi tembakau sintetis yang menggunakan lintingan rokok. Tak hanya itu, sinte adalah salah satu jenis narkotika yang disebut sebagai zat psikoaktif baru. Hal itu menyebabkan sinte menyalin efek obat-obatan terlarang.
Punya Efek Kuat Daripada Ganja
Berdasarkan hal itu, sinte pun dianggap mirip dan meniru efek ganja tradisional atau ganja alami. Bahkan tembakau sitetis memiliki efek yang lebih kuat daripada ganja alami.
Hal itu karena dalam sinte terdapat bahan-bahan kimia seperti THC yang merupakan senyawa psikoaktif alami yang berada dalam tanaman cannabis Sativa. Tembakau sintetis juga mengandung senyawa kimia sintetik lainnya yang sangat berbahaya.
THC dan beberapa senyawa lainnya memiliki efek euphoria sebagai hasil dari pengikatan system reseptor CBI di dalam otak. Beberapa efek yang dapat dirasakan saat mengonsumsi tembakau sintetis atau sinte antara lain nyeri dada, pusing, mual dan muntah, kerusakan ginjal.
Sinte juga menyebabkan penglihatan menghitam dan kabur, sakit kepala, ngilu, kejang, anggota tubuh mengalami kedutan, kebingungan, pembesaran pupil, turunnya kadar kalium di dalam darah serta meningkatkan glukosa.
Sinte juga mengakibatkan risiko penyakit bagi penggunanya. Beberapa di antaranya adalah sesak napas, serangan jantung, stroke, gagal jantung akut, darah tinggi hingga kematian.
Kontributor : Trias Rohmadoni