Suara.com - Upaya Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk mengirimkan kambing Dam ke Indonesia mulai terwujud. PPIH Arab Saudi telah mengupayakan hal ini selama lebih satu dekade.
Sebanyak 3.000 daging kambing Dam petugas dan jemaah haji siap dikirimkan ke Tanah Air untuk pertama kalinya. Daging-daging dikemas dalam 6.000 boks dan dikirimkan dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Ukaisyah dengan peti kemas menggunakan jalur laut melalui pelabuhan di Jeddah Saudi Arabia.
Kepala Daerah Kerja Makkah, Khalilurrahman menjelaskan bahwa daging-daging kambing tersebut diperkirakan tiba di Indonesia pada 18 Agustus 2023 mendatang.
"Kita telah menyaksikan prosesi pengemasan dan pengiriman daging Dam jemaah haji dan petugas untuk dimasukkan ke dalam kontainer. Daging itu diberangkatkan ke pelabuhan di Jeddah. Rencananya pada Rabu akan diberangkatkan dari Jeddah ke Indonesia," jelas Khalil di Makkah, Selasa (25/7/2023).
Baca Juga: Jemaah Haji Kloter 26 Debarkasi Makassar Wafat Jelang Take Off
Menurut Khalil, PPIH Arab Saudi berhasil menghimpun 3.166 kambing Dam tahun ini. Semua itu dipotong di RPH Ukaisyah. Namun, daging yang dikirimkan ke Indonesia hanya 3.000 ekor kambing dan selebihnya dibagi di daerah terdekat di Makkah.
"Targetnya 18 Agustus akan sampai di Indonesia. Kemudian dibawa ke Solo, Jawa Tengah dan diolah oleh PT Global Utama Indonesia untuk menjadi makanan siap saji berupa rendang," sebutnya.
Dijelaskan Khalil, daging kambing Dam ini dikirim masih dengan tulangnya. Sesampai di Solo, dagingnya akan dipisahkan dari tulang untuk kemudian diolah menjadi rendang. Setiap satu ekor kambing akan menjadi 20 pouch rendang dengan ukuran 150 gr.
"Jadi diperkirakan akan dihasilkan 60.000 pouch rendang dari daging kambing Dam petugas dan jemaah haji yang terkumpul," ujarnya.
Khalilurrahman memperkirakan daging rendang itu sudah bisa dibagikan pada awal September kepada fakir miskin di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Baca Juga: Menhub Budi Lobi Arab Saudi Tingkatan Kerjasama Penerbangan Haji dan Umroh
Dia berharap, upaya ini bisa ikut membantu program pemerintah dalam pencegahan stunting. Penerima daging ini didasarkan pada data fakir miskin dari Badan Amil Zakat Nasional.
"Inovasi ini telaksana berkat dukungan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, serta Badan Amil Zakat Nasional," tegasnya.
"Ini merupakan inovasi perhajian yang butuh dukungan semua pihak. Tahun depan saya berharap Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) juga bisa mengarahkan jemaah dalam pembayaran dam mereka. Sehingga, ibadah haji tidak hanya memberikan nilai personal tapi juga bermanfaat bagi masyarakat di Tanah Air," pungkasnya.