Suara.com - Apakah Anda pernah merasa bingung dalam menjalankan sholat, seperti lupa sudah berapa rakaat yang telah dikerjakan? Jika hal ini pernah terjadi, tindakan yang diperlukan adalah sujud sahwi.
Sujud sahwi merupakan bentuk koreksi dalam sholat ketika terjadi kebingungan atau kelalaian.
Sujud sahwi adalah sujud tambahan yang dilakukan ketika terjadi keraguan atau lupa dalam sholat. Biasanya, doa tertentu dibaca saat melakukan sujud sahwi. Hal ini juga berlaku ketika seseorang lupa melakukan sunnah ab'ad dalam sholat.
Sunnah ab'ad sendiri mencakup lima aspek, termasuk membaca doa qunut, tasyahud awal, shalawat saat tahiyat, salawat untuk keluarga Nabi pada tahiyat akhir, dan duduk dalam posisi tasyahud awal.
“Sujud sahwi tidak wajib karena ia tidak menggantikan sesuatu yang wajib, lain soal untuk menambal kekurangan pada haji. Sujud sahwi disunahkan karena tiga sebab, bahkan lima sebab. Yaitu meninggalkan sunnah ab‘adh, memindahkan rukun qauli yang tidak sampai membatalkan, menambahkan rukun fi’li yang jika dilakukan sengaja dapat membatalkan, ragu dalam meninggalkan sunnah ab‘adh, melakukan fi’li disertai kebimbangan dalam menambahkannya", (Syekh Said M Ba’asyin, Busyral Karim, [Beirut: Darul Fikr, 2012 H/1433-1434 M], juz I, halaman 234).
Berikut ini adalah tasbih atau doa sujud sahwi yang perlu dibaca:
"Subhana man la yashu wa la yanamu", yang artinya: “Mahasuci Zat yang tidak lupa dan tidak tidur,” (Syekh Zainuddin Al-Malibari, Fathul Mu’in).
Adapun berikut ini adalah lafal alternatif sujud sahwi yang disebutkan oleh Syekh M Nawawi Al-Bantani:
Baca Juga: Cara Mandi Wajib Setelah Haid Lengkap dengan Doa Sebelum dan Sesudah
"Subhana man la yashu wa la yaghfulu", yang artinya: “Mahasuci Zat yang tidak lupa dan tidak lalai.” (Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain).