Profil Pelaku Sindikat Jual Beli Ginjal: Awalnya Donor Lalu Jadi Koordinator

Ruth Meliana Suara.Com
Minggu, 23 Juli 2023 | 12:03 WIB
Profil Pelaku Sindikat Jual Beli Ginjal: Awalnya Donor Lalu Jadi Koordinator
Hanim Koordinator sindikat perdagangan ginjal saat berada di Polda Metro Jaya pada Jumat (21/7/2023). [Dok. Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polda Metro Jaya mengungkap sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menjual ginjal ke Kamboja sejak tahun 2019 hingga meraup omzet Rp 24,4 miliar. Sebanyak 12 orang ditetapkan sebagai tersangka atas kasus yang melibatkan oknum polisi hingga imigrasi ini.

Hanim, salah seorang tersangka baru-baru ini menceritakan awal mula keterlibatannya dalam jual beli ginjal berskala internasional. Simak profil pelaku sindikat jual beli ganja Bekasi-Kamboja berikut ini.

Profil Pelaku Sindikat Jual Beli Ginjal

Hanim (41) menceritakan awal mula dia terlibat sindikat jual ginjal di Kamboja. Warga asal Subang, Jawa Barat itu ternyata merupakan mantan korban jual ginjal.

Baca Juga: Siapa Itu Miss Huang? Sosok Penting dalam Kasus Sindikat Penjualan Ginjal di Kamboja

Berawal pada tahun 2018, Hanim terhimpit kondisi perekonomian sehingga dia mencari informasi seputar jual ginjal di internet. Dalam pengakuannya, Hanim mendonorkan ginjalnya dan dibayar sebesar Rp 120 juta.

Hanim rupanya mendapatkan informasi untuk mendonorkan ginjalnya dari sebuah grup Facebook. Ketika mendapatkan informasi tersebut, dia langsung menghubungi pengunggahnya dan menjalin kesepakatan.

Hanim bersama dengan 3 orang lainnya, termasuk broker terbang ke salah satu rumah sakit di Kamboja pada Juli 2019. Mereka kemudian melakukan medical check up  di sana, kemudian dilanjut dengan proses transplantasi ginjal.

Setelah operasi, Hanim menjalani masa penyembuhan sekitar 10 hari sebelum kembali ke Indonesia.

Jadi Kordinator Jual Beli Ginjal

Baca Juga: Oknum Petugas Imigrasi Ngurah Rai Berperan Penting dalam Sindikat Jual Beli Ginjal

Hanim kemudian jadi koordinator atau pengendali semua kegiatan jual beli ginjal dari Indonesia di Kamboja setelah bertemu seseorang yang disapa Miss Huang.

Tugas Hanim adalah mengatur pembiayaan akomodasi dan operasional calon penderma ginjal. Dia juga menerima uang hasil penjualan ginjal korban dari rumah sakit serta memberikan kompensasi pada korban.

Mulai tahun 2009, Hanim bersama rekan-rekannya kemudian mencari orang yang ingin mendonorkan ginjal dengan menggunakan media sosial. Tapi karena kondisi pandemi Covid-19, Hanim baru bisa memberangkatkan para korban pada tahun 2023. 

Hanim mendapat 40 orang yang ingin transplantasi ginjal pada Maret 2023. Namun dari hasil medical check-up, cuma 35 orang yang dinilai layak mendonorkan ginjal. Pada bagian ini Hanim lantas bercerita dia malah buntung, bukan untung.

"Ternyata di bulan Maret ada info tidak jadi (proses donor ginjal). Jadi 35 (orang calon donor) dipulangkan. Itu biaya ini itu jadi kasbon saya ke Rumah Sakit Kamboja (Preah Ket Mealea)," kata Hanim di Markas Polda Metro Jaya pada Jumat (21/7/2023).

Hanim lantas mencari lagi korban dan mendapat 31 orang untuk diberangkatkan pada Juni 2023. Dari sini dia juga mengklaim tidak mendapat untung sama sekali. Alasannya karena dia punya utang Rp700 juta di rumah sakit Kamboja.

Sempat ada di benak Hanim untuk berhenti menjalankan bisnis ilegal tersebut. Namun buntut utang yang belum lunas, hal itu urung dilakukan oleh Hanim.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI