Sang Presiden menerima laporan bahwa ditemukan segelintir oknum jaksa yang saling titip proyek ke rekan sejawatnya.
Adapun dua tahun sebelum pidato Jokowi dikumandangkan, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengungkap telah mencopot Kajati dan Kajari yang diduga bermain proyek di level daerah.
Burhanuddin melaporkan pihaknya telah melepas jabatan dua oknum jaksa yang bertugas di Sumatera Barat dan Papua Barat.
"Kemudian untuk kasus Sumatera Barat, kemudian Papua Barat yang kami copot karena memang mohon izin, seperti yang tadi disampaikan oleh Pak Benny soal jaksanya yang kerja sama main proyek, sudah banyak kajati sudah saya tindak. Beberapa dua, kemungkinan ada satu lagi saya akan tindak lagi," ujar Burhanuddin saat rapat kerja dengan Komisi III DPR RI.
Titip barang impor
Kasus titip barang impor dari luar negeri oleh oknum jaksa juga sampai ke telinga Jokowi.
"Menitip barang impor dan berbagai tindakan tidak terpuji lainnya," kata sang Presiden.
Jokowi sontak mengeluarkan instruksi kepada kejaksaan untuk memperketat rekrutmen jaksa baru sebagai upaya menanggulangi kasus serupa.
Upaya selanjutnya yakni melalui pelatihan intensif agar para jaksa bisa tetap berintegritas.
"Tingkatkan kualitas SDM melalui perekrutan jaksa yang selektif melalui pelatihan yang intensif tingkatkan standar etika profesionalisme dan integritas jaksa," tegas Jokowi.